Selasa 19 Nov 2019 14:34 WIB

Lahan Pertanian Jatim Menyusut 1.900 Hektare per Tahun

Lahan pertanian di Jatim terus menyusut dari tahun ke tahun.

Lahan pertanian.
Foto: kementan
Lahan pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim, pihaknya terus mendorong peningkatan teknologi pangan di wilayahnya. Pengembangan teknologi pangan tersebut diharapkannya bisa meningkatkan hasil panen, demi terciptanya kedaulatan pangan. Apalagi, lahan pertanian di Jatim, diakuinya terus menyusut dari tahun ke tahun.

"Per tahun, sekitar 1.900 hektar lahan pertanian menyusut. Penyusutan ini kan tersebar di seluruh kabupaten/ kota di Jatim," ujar Khofifah di sela acara pembukaan peringatan Hari Pangan Sedunia, di JX International Convention Exhibition Surabaya, Selasa (19/11).

Berdasarkan fakta tersebut, Khofifah berpendapat, menjadi penting bagi para bupati/ walikota menyisir kembali Perda-Perda yang ada di wilayahnya. Khofifah juga berharap para kepala daerah di Jatim, menyisir kembali staf atau bagian pemberiam izin IMB.

"Kalau itu lahan produktif, maka jangan dikonversikan di dalam peruntukan lahan yang lain. Saya berharap ini bisa kita lakukan bersama sembari kita terus akan meningkatkan intervensi teknologi pangan kita," ujar Khofifah.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menegaskan, upaya peningkatan teknologi pangan, tidak sekedar untuk pertanian semata. Tapi juga untuk perikanan dan peternakan. Selain itu, dia juga mendorong peningkatan teknologi industri olahan pangan.

Ini memang sangat kuat sekali karena di industri 4.0 maka tertinggi pertumbuhan itu disupport oleh industri makanan dan minuman. Di Indonesia, industri makanan dan minuman Jatim tertinggi pertumbuhannya dari provinsi lain," ujar Khofifah.

Mantan Mensos itu mengaku, dirinya telah menyampaikan kepada Bank Indonesia (BI) agar mendapat bantuan yang difokuskan kepada pelaku UKM dan IKM Jatim terkait industri makanan dan minuman tersebut. Supaya pelaku UKM dan IKM mengenali bahwa industri makanan dan minuman ini lah yang sebetulnya strategis dikembangkan.

"Ini lah (industri makanan dan minuman) yang secara ekonomis, strategis untuk mereka lakukan dari berbagai UKM dan IKM yang dikembangkan di Jatim," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement