REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan JawaTimur menggelar rapat kerja di Banyuwangi, Kamis (14/12). Raker ini digelar di Banyuwangi sebagai upaya konsolidasi memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) lembaga tersebut.
Kepala BPKP Jatim Agus Setianto mengatakan kegiatan rapat kerja BPKP tersebut merupakan kegiatan internal lembaga. Rapat ini digelar sebagai konsolidasi dan evaluasi berbagai program yang telah dijalankan sepanjang tahun.
“Kami mengevaluasi apa saja yang sudah berjalan dan mana saja yang perlu dilakukan perbaikan ke depan. Acara ini juga untuk menyelaraskan dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) lembaga kami,” kata Agus.
Digelarnya acara tersebut di Banyuwangi juga tidak lepas dari salah satu upaya penguatan kapasitas SDM tersebut. Pasalnya salah satu alasan diselenggarakannya kegiatan tersebut di Banyuwangi karena daerah ini merupakan salah satu kabupaten percontohan yang tata kelolanya bagus.
“Banyuwangi ini baik infrastruktur dan SDM nya baik, hasil audit juga selalu baik, kami ingin teman-teman mendapatkan inspirasi dari sini,” cetusnya.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang berkesempatan menjadi keynote speaker pada rapat kerja tersebut menyambut baik kegiatan BPKP di Banyuwangi. Bupati Anas berharap kegiatan tersebut mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan.
“Terima kasih pada BPKP Jatim yang menggelar kegiatan ini di Banyuwangi,” kata Bupati Anas.
Bupati Anas menyebutkan jika kemajuan Banyuwangi selama ini salah satunya juga merupakan hasil pendampingan dari BPKP Propinsi Jatim. BPKP menurut Anas telah menjalankan arahan Presiden Jokowi untuk mengutamakan pembinaan dan pencegahan terjadinya pelanggaran peraturan. Banyuwangi sendiri selama ini kerap meminta nasehat dan masukan kepada BPKP terkait berbagai program yang dijalankan.
“Peran BPKP bagi Banyuwangi sangat besar, selama ini ketika kami mendapatkan kesulitan, BPKP siap memberikan pendampingan dan advice nya. Bagi kami ini sangat berarti bagi kelancaran proses pembangunan di daerah,” kata Bupati Anas.
Anas melanjutkan, salah satu yang mendapatkan pendampingan dari BPKP adalah terkait berbagai inovasi daerah seperti Banyuwangi Festival. Selama ini masih ada pihak-pihak yang menganggap inovasi yang dijalankan daerah tersebut menyalahi aturan.
“Nyatanya setelah konsultasi dengan BPKP apa yang dilakukan oleh Banyuwangi tidak berbenturan, justru menjadi role model. Bahkan Banyuwangi Festival memenangkan penghargaan TOP 45 Inovasi Kementrian PAN RB. Kami bangga dengan BPKP yang memiliki semangat yang sama agar daerah-daerah bisa bergerak maju demi kemajuan Indonesia,” kata Bupati Anas.