REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan perilaku membandingkan Nabi Muhammad dengan seorang tokoh atau manusia lain adalah keliru. Ia mengatakan orang yang membandingkan sosok nabi dengan pejuang kemerdekaan Indonesia menunjukkan ketidakpahaman terhadap agama.
"Masak, Nabi Muhammad dibanding-bandingkan sama manusia biasa. Beliau itu manusia sempurna dan paripurna. Jangan membandingkan seorang nabi sama manusia lain. Nggak ada bandingannya, apalagi dalam perjuangan Indonesia, eranya beda, negaranya beda," kata Wahidin Halim, usai membuka MTQ tingkat SLTA se-Provinsi Banten, Senin (18/11).
Menurut Wahidin, sosok nabi memang layaknya manusia lain. Namun, ia menambahkan, ketinggian akhlak dan derajat yang langsung ditinggikan oleh Tuhan membedakan nabi dengan manusia biasa.
Ajaran nabi yang hingga kini bisa dirasakan oleh banyak manusia di belahan dunia manapun membuatnya menjadi sosok yang spesial. "Memang manusia, tapi dia bukan manusia yang biasa," kata dia.
"Salah itu membandingkan dengan tokoh. Nggak paham berarti bagaimana seorang Nabi yang menjadi Uswatun hasanah dan tempatnya yang ditinggikan langsung oleh Allah. Dibilang, siapa yang memperjuangkan NKRI, ya Nabi hidup tahun berapa tinggalnya di mana," terangnya.
Ketua LPTQ Banten, Syibli Sarjaya, mengatakan hal yang membedakan Nabi dengan manusia biasa adalah karena dia diberi wahyu. "Memang Rasul itu dalam surat Al Kahf, disuruh untuk mendeklarasikan kalau dia adalah seperti manusia lainnya. Tapi ingat ada lanjutan ayatnya yang mengatakan kalau dia adalah manusia yang diberi wahyu. Semua ucapannya adalah wahyu, bukan berdasarkan emosi atau senda gurau," terang Syibli Sarjaya.
Terhadap figur yang membandingakn nabi dengan manusia biasa, ia mengimbau untuk mendoakan orang yang bersangkutan. "Mungkin dia belum tahu, kita doakan saja. Ya Allah berikanlah hidayah, mungkin dia belum tahu," jelasnya.