REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, menilai, pernyataan Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan Bung Karno dengan Nabi Muhammad SAW adalah tindakan tidak bijak. Sebab, dua tokoh itu memang tidak bisa dibandingkan dan tidak untuk diperbandingkan.
Menurut Hendri, pernyataan Sukmawati itu hanya membuat gejolak di tengah masyarakat. "Sebaiknya lebih teraturlah. Apalagi beliau putri Bung Karno, seharusnya menjaga perdamaian," kata Hendri kepada Republika.co.id, Ahad (17/11).
Hendri menjelaskan, Sukmawati seharusnya tidak perlu membandingkan antara Nabi Muhammad SAW dan Sang Proklamator Soekarno. Keduanya tidak sebanding karena memiiki masa hidup berbeda, kepentingan berbeda, isi berbeda, dan tujuannya berbeda.
Membanding-bandingkan seorang tokoh dengan tokoh lainnya, bagi Hendri, memang bukanlah perbuatan bijak, termasuk membandingkan Soekarno dan presiden lainnya.
"Setiap pemimpin ada masanya, setiap masa ada pemimpinnya. Setiap masa ada tokohnya, setiap tokoh ada masanya. Dan Nabi Muhammad tokoh sepanjang masa," ungkap Hendri.
Hendri juga menilai Sukmawati sangat tidak bijak ketika membandingkan Alquran dengan Pancasila. Sebab, Alquran adalah buatan Allah. "Nabi Muhammad dapat wahyu dari Allah. Presiden Soekarno dipilih rakyat," ucapnya.
Hendri pun berharap agar Sukmawati segera menyampaikan permintaan maaf kepada publik sehingga kasus ini tidak berlarut-larut dan bisa diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat. Selain itu, ia juga berharap hal semacam ini tak terulang lagi kedepannya.
Pernyataan Sukmawati yang membandingkan dua tokoh itu disampaikan pada sebuah diskusi bertajuk "Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme" di Gedung The Tribata Darmawangsa, Jakarta Selatan pada 11 November 2019. Diskusi diadakan untuk memperingati hari Pahlawan 10 November 2019.
Dalam diskusi itu, Sukmawati mengungkit perjuangan Bung Karno memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda. Kemudian, Sukmawati melontarkan pertanyaan kepada peserta diskusi.
"Sekarang saya mau tanya nih semua, yang berjuang di abad 20 itu Nabi Yang Mulia Muhammad apa Insinyur Soekarno untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini," tanya Sukmawati.
Atas pernyataannya itu, Sukmawati dilaporkan oleh seorang advokat bernama Ratih Puspa Nusanti ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penistaan agama. "Kasus atau pasal (yang dilaporkan) penistaan agama Pasal 156a KUHP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Ahad.