REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Pol Petrus R Golose memastikan Pulau Dewata aman. Belum ada indikasi teror hingga saat ini.
"Apalagi menyambut Natal dan Tahun Baru, kami juga sudah menyiagakan pengamanan dan sampai sekarang tidak ada indikasi teror untuk wilayah Bali," kata Golose, di Sanur, Denpasar, Jumat (5/11).
Meskipun situasi Bali sejauh ini aman, dia tetap meminta seluruh jajaran untuk waspada dan siaga karena bisa saja muncul unexpected actor atau aktor tak terduga seperti halnya pelaku bom bunuh diri Polrestabes Medan.
Di samping itu, Kepolisian Daerah Bali pun telah bekerja sama dengan aparat lainnya, seperti dengan jajaran anti-teror. "Saya mengucapkan terima kasih sehingga sudah ada belasan yang ditangkap, baik itu yang berhubungan langsung, maupun supporter dengan terduga teroris," ucapnya.
Terkait dengan pengamanan rutin yang ditingkatkan juga tetap dilakukan. Namun, sejauh ini menurut Golose memang tidak ada hal-hal yang menonjol.
Golose mengatakan, pihaknya tidak hanya siaga untuk risiko kejahatan yang disebabkan oleh manusia, tetapi juga terkait bencana alam seperti halnya saat gempa mengguncang Buleleng pada Kamis (14/11) petang. "Sejauh ini tidak ada eskalasi yang meningkat," ucapnya.
Sebelumnya Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati juga meminta masyarakat di Pulau Dewata untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mewaspadai para pendatang yang berperilaku mencurigakan.
"Mohon lebih 'aware', lebih peduli dan bila ada hal-hal yang mencurigakan, mohon cepat dilaporkan," ujar Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat diimbau untuk tetap peduli lingkungan, siapa yang datang ke desa dan siapa yang menginap. Apalagi, menurut Ketua PHRI Bali itu, belakangan ini semakin banyak rumah-rumah penduduk yang juga dibuka untuk penginapan bagi wisatawan.