Jumat 15 Nov 2019 15:08 WIB

Emil Butuh Kolam Renang untuk Terapi Cedera Kaki

Emil memastikan pembangunan kolam renang tidak menguras anggaran.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku punya alasan pribadi mengapa pembangunan kolam renang masuk menjadi bagian dari revitalisasi Gedung Pakuan.

Menurut Ridwan Kamil, pembangunan kolam renang hanyalah sebagian kecil dari mata anggaran revitalisasi sebesar Rp1,5 miliar yang menyangkut perbaikan taman dan fasilitas lain.  “Di salah satunya ada kolam renang yang sempit itu,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di DPRD Jabar, Bandung, Jumat (15/11).

Baca Juga

Emil pun memastikan pembangunan kolam renang sepanjang 29 meter dengan lebar 4 meter tersebut tidak menguras anggaran dan sesuai dengan kebutuhan. Jadi, ia pun setuju memasukan klausal pembangunan kolam dalam perencanaan revitalisasi Pakuan karena alasan kesehatan.

“Kebutuhannya sangat nyata, kaki saya itu cedera yang sebelah kiri. Dokter menyarankan agar fit sebagai gubernur saya tidak boleh melakukan yang sifatnya impact, lari atau loncat-loncat. Harus terapi dengan yang namanya berenang,” paparnya.

Menurut Emil, karena kebutuhan itu, kolam renang yang dibuat pun tidak besar dan tak menggunakan anggaran kelewat batas. Terlebih setelah 20 tahun rumah dinas yang dibangun 200 tahun lalu tersebut sudah lama tak direnovasi.

Emil menjelaskan, setiap gubernur sebelumnya memanfaatkan luasnya Pakuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemimpin. Ada pembangunan masjid agar warga sekitar bisa ikut beribadah sampai pembangunan gedung olahraga tenis dan bola basket.

“Bentuknya gedung ada lapangan tenis, basket sampai fasilitas fitness juga saking besarnya. Pak Aher juga membangun macam-macam, jadi sudah 20 tahun tidak ada renovasi yang ada hanya perawatan. Jadi penambahan fasilitas olahraga itu disesuaikan dengan kebutuhan,” tegasnya.

Emil juga menjamin semua urusan pembangunan Jawa Barat sudah diprioritaskan dan mendapat anggaran yang proporsional. Menurutnya urusan kemiskinan, kesehatan, pendidikan sudah dikerjakan dan tidak diabaikan. “Semua dikerjakan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement