REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Presiden Maruf Amin meminta semua instrumen difungsikan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya terorisme setelah terjadinya bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11) hari ini.
Menurut Ma'ruf, tak hanya aparat keamanan, keterlibatan RT/RW sangat diperlukan untuk pencegahan terorisme.
"Semua instrumen itu kita optimalkan untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya kelompok-kelompok teroris itu, sampai RW RT itu kita fungsikan juga," ujar Ma'ruf saat ditemui di sela sela menghadiri Rakornas Pemerintah Pusat dengan Forkompinda di Sentul, Bogor, Rabu (13/12).
Menurutnya, keterlibatan RT dan RW bisa dilakukan dengan memonitor keadaan di wilayahnya masing-masing. Ma'ruf mengatakan, jika ada hal-hal yang mencurigakan bisa dilaporkan ke aparat keamanan setempat.
"RT/RW bisa kita fungsikan ke arah untuk bisa memonitor keadaan sekitar, sehingga kemungkinan terjadi (teror) bisa dicegah lebih dini, saya kira kewaspadaan ya," kata Ma'ruf.
Ma'ruf juga menilai aksi bom bunuh diri juga membuat perlunya semua pihak meningkatkan kewaspadaan. Sebab, aksi teror saat ini dilakukan oleh oknum dengan berbagai cara, salah satunya menggunakan atribut ojek online agar tidak dicurigai.
Ma'ruf, mengatakan sebelumnya aksi teror juga dilakukan oknum dengan menusuk Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto saat tengah kunjungan kerja di Banten.
"Ya saya kira kita harus lebih waspada menghadapi apa saja, memang kita tidak boleh suuzon tapi sekarang ini perlu juga kecurigaan-kecurigaan ya, jadi memang kita harus waspada dalam menghadapi, masyarakat juga lebih waspada dan hati hati," ujar Ketua Majelis Ulama indonesia (MUI) itu.