jatimnow.com - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin atau Mas Ipin, mengajak pelaku UKM untuk menjadi mitra pemerintah agar maju bersama. Ajakan itu disampaikan Bupati Nur Arifin dalam kegiatan Galang UKM Indonesia tahun 2019 di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Selasa (12/11/2019).
Acara yang digelar oleh International Council for Small Business (ICSB) perwakilan Indonesia ini untuk mendorong pelaku UKM naik kelas. "Kita mempunyai perjuangan yang sama. Kalau pelaku UKM menjual produknya, sedangkan saya menjual stategisnya Trenggalek di mata orang lain," kata pemimpin muda Trenggalek ini.
Ia menegaskan bahwasannya persaingan pasar saat ini cukup kompetitif.
"Di pasar ada pertempuran yang sangat luar biasa, produk dari semua daerah, maupun produk dari semua dunia, bertempur disana," ujarnya.
Yang sedang diupayakan adalah bagaimana UKM bisa ekspor namun barangnya tidak perlu keluar.
"Dengan cara tourism, investment sehingga trading nya bisa jadi," katanya.
Dalam kesempatan Galang UKM tersebut, Bupati Trenggalek juga bercerita mengenai awalnya ikhtiarnya melakukan lelang investasi, dimana dirinya meminta founder Mark Plus Inc, Hemawan Kertajaya untuk bisa masuk melakukan lelang investasi dalam Jakarta Marketing Week.
"Saya minta kepada beliau untuk bisa masuk dan bertemu dengan para pengusaha untuk menjual potensi di Trenggalek," harapnya.
Ada satu portofolio menarik yang didapat dalam kegiatan tersebut. Pastinya semua daerah tidak kenal lelah mempromosikan UKM masing-masing.
Untuk bisa bersaing diperlukan tidak hanya sekedar promosi malainkan harus bisa melakukan terobosan.
Dalam kesempatan ini, Bupati Nur Arifin juga memamerkan hasil lelang investasi yang telah dilakukan. Salah satu investor dari Jakarta merencanakan membangun Glamping Resort and hotel di Hutan Mangrove Cengkrong dengan desain yang cantik dan menarik dengan tetap menerapkan eco wisata.
"Hotel dan resort cantik ini akan ada di Trenggalek yang akan dibangun oleh investor," ujarnya.
Desain cantik ini didapat Pemerintah Trenggalek dengan cukup murah hanya menjamu hotel dan makan malam para investor saja.
"Kalau konsep ini dibuat oleh pemerintah tentunya akan banyak anggaran yang dikeluarkan melalui APBD, ratusan bahkan bisa miliaran rupiah," katanya.
Bahkan bila konsep cantik ini di bangun melalui APBD, biayanya bisa mencapai lebih dari Rp 20 miliar. Angka yang cukup fantastis dan bisa digunakan untuk membangun infrastruktur daerah.
Ia menerangkan konsep Glamping Resort and Hotel tersebut akan dibangun tanpa menggunakan APBD, melainkan murni investasi namun masyarakat masih bisa ikut berpartisipasi dengan sistem crowdfunding, artinya masyarakat sekitar tidak ditinggalkan.
PDRB Trenggalek sebesar Rp 20 triliun dan 10 triliun dihasilkan dari UMKM. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bupati Trenggalek ini untuk mendukung UKM di daerahnya antara lain meminta camat untuk turun memberikan ijin usaha bagi pelaku usaha mikro.
Gerakan Tresno Trenggalek Tumbas Trenggalek atau cinta Trenggalek dengan membeli produk-produk dalam daerah.
"Sudah tidak waktunya UMKM ditolong, melainkan bermitra untuk bisa bermitra untuk maju bersama," tukasnya.