REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ingin mengubah wajah terminal menjadi lebih modern dan memiliki fasilitas pendukung lainnya. Direktur Prasarana Transportasi Darat, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat, Kemenhub, Risal Wasal, mengatakan, arah perubahan terminal diharapkan kira-kira bisa mencontoh apa yang ada di bandara.
"Saat ini ada sebanyak 128 terminal. Kondisi terminal tidak semuanya dalam kondisi sehat, ada yang mati, ada yang tutup, ada yang mati enggak, hidup enggak, tapi dengan undang-undang kami harus menghidupkan terminal tersebut," ujar Risal di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (8/11).
Risal menyampaikan, terminal tidak menjadi pilihan bagi masyarakat lantaran kalah bersaing dengan moda transportasi udara, kereta api, hingga transportasi daring. Penyebabnya beragam, mulai dari aspek pelayanan, kenyamanan, dan fasilitas pendukung.
Kemenhub memiliki konsep mengubah terminal menjadi multifungsi atau tidak hanya sekadar sarana penumpang yang hendak bepergian mengunakan bus. Dalam rencana Kemenhub, kata Risal, terminal nantinya akan memiliki hotel hingga mal dalam satu lokasi.
"Artinya orang-orang yang sengaja datang ke terminal bukan hanya untuk bepergian tapi memang tujuannya ke terminal untuk bekerja, entah bekerja di hotel atau mal," lanjut Risal.
Dengan begitu, Risal optimistis terminal akan menjadi pilihan bagi masyarakat yang tak hanya hendak bepergian, melainkan juga sebagai sarana hiburan. Risal menilai transformasi terminal akan membuat pusat ekonomi baru yang akan berdampak bagi kemajuan daerah.
"Memang di beberapa daerah ada yang minta bangun hotel dengan gedung pertemuan, NTT minta, Gunung Kidul minta," kata Risal.
Dalam mengubah wajah terminal, Kemenhub akan menjalin kesepakatan dengan pemerintah daerah (pemda) setempat. "Kita membangun itu dengan kesepakatan pemda jadi konsultan atau pihak ketiga yang membangun itu harus koordinasi dengan pemda," ucap Risal.
Demi merealisasikan hal ini, kata Risal, pemda mau tak mau harus mengubah sistem tata kelola transportasi hingga perbaikan sumber daya manusia (SDM). "Itu akan kita laksanakan dalam waktu dekat," kata Risal.