Selasa 05 Nov 2019 18:43 WIB

Jubir: Kiai Ma'ruf Fokus Entaskan Kemiskinan

Kiai Maruf juga fokus dalam menangani masalah radikalisme.

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat diwawancarai wartawan di sela kunjungan kerjanya di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Selasa (5/11).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat diwawancarai wartawan di sela kunjungan kerjanya di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Selasa (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jubir Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin Masduki Baidlowi menjelaskan tiga fokus program yang akan dilakukan Kiai Ma’ruf di awal kepemimpinannya. Di antaranya adalah terkait dengan program pengentasan kemiskinan.

“Ada tiga fokus Kiai Makruf sebagai Wakil Presiden melaksanakan tugas-tugasnya. Pertama adalah tugas melakukan pengentasan kemiskinan dan stunting,” ujar Masduki saat ditanya Republika.co.id usai menghadiri Rapat Pimpinan MUI di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (5.11).

Baca Juga

Ketua Bidang Infokom MUI ini menuturkan, angka kemiskinan di Indonesia saat masih cukup tinggi, yaitu sekitar 25 jutaan orang. Namun, kata dia, jika dikaitkan dengan masyarakat yang rentan miskin angka tersebut bisanya mencapai 96 juta orang.

Selain itu, lanjut dia, angka stunting juga masih cukup besar di Indonesia, yaitu masih di atas 20 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Karena itu, menurut dia, Kiai Ma’ruf menargetkan angka tersebut bisa turun ke angka 19 persen.

“Ini adalah tugas-tugas yang akan menjadi fokus dari Kiai Makruf, dari pengentasan kemiskinan dan masalah stunting,” ucap Masduki.

Kemudian, lanjut dia, fokus program Kiai Ma’ruf yang kedua adalah mengembangkan ekonomi syariah atau ekonomi gotong royong. Menurut Masduki, selama ini Indonesia sudah memiliki Komiten Nasional Keuangan Syariah (KNKS), tapi sampai saat ini belum bisa melakukan eksekusi.

Terakhir, di awal kepemimpinannya Kiai Ma’ruf juga akan fokus pada program deradikalisasi untuk mengonter penyebaran paham-paham radikal di Indonesia. Namun, menurut Masduki, dalam menjalankan program ini Kiai Ma’ruf tidak untuk menyinggung umat Islam ataupun umat agama lainnya.

“Itu tidak dalam rangka untuk menyinggung masyarakat Muslim, tapi memang nyatanya ada sebagian kecil dari masyarakat, penganut agama Islam dan penganut agama lainnya, itu memang ada yang cara memahami agamanya itu menyempal dari mainstream,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement