Selasa 05 Nov 2019 08:00 WIB

Kebanjiran, Warga Cip Melayu Bahas Ganti Rugi dengan PT Wika

Terdampak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, warga Cipinang Melayu kebanjiran.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Reiny Dwinanda
Pembangunan proyek Kereta cepat Jakarta-Bandung.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Pembangunan proyek Kereta cepat Jakarta-Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Warga RW 12 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur akan membuat kesepakatan dengan PT Wika membahas pembayaran ganti rugi akibat banjir. Perwakilan warga akan menyerahkan data kerugian yang dialami akibat banjir dari proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Salah seorang koordinator yang bertugas mendata kerugian, Septian Dwi Cahyono (29) mengatakan nanti pembahasan akan dilakukan di kantor PT Wika, salah satu kontraktor pembangunan kereta cepat ini. Ia mengaku telah mendata setiap warga yang mengalami kerugian akibat banjir.

 

"Besok perwakilan warga datang, menyerahkan data warga yang mengalami kerugian akibat banjir. Jadi kerugian itu dihitungnya per rumah yang kebanjiran," katanya, Senin, (4/11).

 

Ia mengungkapkan pendataan kerusakan rumah warga dilakukan setelah diadakan pertemuan pada Sabtu (2/11). Dari pertemuan tersebut PT Wika telah setuju memberikan ganti rugi kepada warga terdampak banjir.

 

"Selain data kerusakan barang warga, kami juga diminta untuk menyerahkan proposal. Jadi besok perwakilan warga mewakili RW, diwakili koordinator yang sudah ditunjuk," ujarnya.

 

Menurut Septian, tercatat nyaris 100 rumah warga di RT 08 mengalami kerugian akibat banjir. Letak perumahan warga berdekatan dengan proyek pembangunan kereta cepat dan juga dekat dengan saluran air yang sebelumnya ditanggul dengan tanah dan berangkal.

 

Warga membagi kerugian berdasarkan dua kategori, yakni berat dan ringan. Untuk kategori berat dikelompokkan seperti kerusakan barang elektronik dan kendaraan akibat banjir, sedangkan untuk kategori ringan meliputi kelelahan fisik membersihkan rumah yang kotor.

 

"Setelah menyerahkan data, nanti perwakilan dari PT Wika datang untuk memastikan dan menindaklanjuti kalau memang rumah dan barang warga rusak. Biar enggak salah," ucapnya.

 

Sementara itu, menurut warga RT 08, Bagus (27), yang alami kerusakan materi berupa kendaraan dan peralatan rumah, survei untuk memastikan kerugian yang dilakukan oleh pihak kontraktor seharusnya pada saat kejadian. Jika setelah beberapa hari kejadian, dikhawatirkan menimbulkan pertanyaan dari pihak PT Wika.

 

“Bukan setelah tiga hari kejadian, dikhawatirkan ketika kami minta ganti rugi, mereka survei kesini, pihak Wika tidak percaya ini benar apakah akibat dari banjir atau memang kesalahan dari kami sendiri,” ujar Bagus.

 

Baca Juga

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement