REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indoneska Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir pertemuan antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasional Demokrat (Nasdem). Dia mengatakan, PDIP lebih senang melakukan manuver politik bersama rakyat ketimbang ke sesama elite.
"Itu adalah satu-satunya manuver politik PDIP, manuver di tengah rakyat dan bukan manuver di tengah elite," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (4/11).
Dia tidak mempermasalahkan setiap gerak-gerik yang dilakukan partai politik manapun. Mantan sekretaris tim pemenangan Jokowi itu menganggap bahwa setiap partai politik memiliki strateginya masing-masing, termasuk melakukan pertemuan dengan partai di luar koalisi pemerintahan.
Dia mengatakan, jika partai tertentu membangun strateginya dengan cara bertemu elite, maka PDIP membangun persahabatan dengan partai-partai politik. Partai berlogo banteng moncong putih ini, dia melanjutkan, juga akan menempatkan konsolidasi partai di tengah rakyat sebagai skala prioritas.
"Sudah saatnya kita sekarang untuk menjadikan politik gerakan ke bawah, politik menyatu dengan rakyat, mencari solusi yang terbaik bagi rakyat, itu harus menjadi terpenting dari skala prioritas dari elite politik," katanya.
Seperti diketahui, pertemuan antara Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman dilakukan pada Rabu (30/10) lalu. Pertemuan dilakukan untuk menjajaki koalisi dalam pemilihan kepala daerah 2020 dan pilpres 2024.
Usai bertemu dengan PKS, Nasdem rencananya juga akan melakukan pertemuan dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Agenda pertemuan dengan PAN direncanakan akan dilakukan pada akhir November meningat pada 8 hingga 11 November mendatang Nasdem akan menggelar kongres.
Agenda pertemuan juga telah dikomunikasikan dengan Sekretaris Jenderal DPP PAN, Eddy Soeparno untuk mengatur pertemuan tersebut.