Senin 04 Nov 2019 12:36 WIB

Grab Sumbang Rp 8,9 T ke Perekonomian Surabaya

Kontribusi Grab terbesar dari bidang kuliner sebesar Rp 4,2 T.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Deputy Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Reinata Munusamy
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Deputy Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Reinata Munusamy

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penyedia layanan transportasi daring Grab mengklaim memberi kontribusi sebesar Rp 8,9 trilun pada perekonomian Kota Surabaya, dalam kurun waktu satu tahun. Deputy Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Reinata Munusamy mengungkapkan, kontribusi terbesar dihasilkan dari GrabFood yang angkanya mencapai Rp 4,2 triliun.

"Khusus di Kota Surabaya, data menunjukkan Grab berkontribusi sebesar Rp 8,9 triliun Kontribusi terbesar dihasilkan oleh mitra GrabFood sejumlah Rp 4,2 triliun. GrabFood berkontribusi besra karena kuliner Surabaya ini luar biasa," kata Tirza di Surabaya, Senin (4/11).

Baca Juga

Selain GrabFood, lanjut Tirza, yang juga berkontribusi besar pada perekonomian Surabaya adalag GrabBike yang angkanya sebesar Rp 3,5 triliun. Kemudian diikuti GrabCar senilai Rp 1,1 triliun, serta GrabKios individual dan toko sebesar Rp 49 miliar.

"Sementara, pendapatan mitra pengemudi GrabBike meningkat sebesar 144 persen dan GrabCar sebesar 114 persen. Juga, penjualan mingguan mitra merchant GrabFood meningkat sebesar 34 persen," ujar Tirza.

Selain meningkatkan pendapatan para mitra, lanjut Tirza, Grab juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja. Sebanyak 38 persen mitra pengemudi GrabBike, 40 persen agen individual GrabKios, serta 35 persen mitra pengemudi GrabCar yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan, kini dapat memperoleh penghasilan setelah bermitra dengan Grab.

Secara luas, lanjut Tirza, kehadiraan grab di Indonesia dan Asia Tenggara, juga diketahui telah memberi kontribusi ekonomi dan sosial. Di Indonesia, kontribusi ekonomi Grab mencapai Rp 48,9 triliun melalui pendapatan para mitranya. Angka ini merupakan bagian dari kontribusi grab di Asia Tenggara yang angkanya sebesar Rp 81,5 triliun.

Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose riza Damui menjelaskan, dalam laporan dampak sosial grab 2018-2019 yang diluncurkan pada 24 September, diestimasi kontribusi Grab mencapau Rp 81,5 triliun pada perekonomian Asia Tenggara. Dampak sosial Grab tampak pada pembukaan akses perbankan kepada UMKM.

"Di mana 1,7 juta UMKM di Asia Tenggara telah dibandu Grab untuk membuka rekening bank pertama mereka," ujar Rizal.

Rizal berpendapat, Grab telah memberi peluang yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk di Surabaya untuk mengambil.peran dalam ekonomi digital. Pertumbuhan ekonomi ini, kata dia, harus bisa dinikmati setiap orang dari berbagai kalangan, mulai bisnis skala kecil hingga masyarakat umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement