REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar, meminta kontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk bertanggung jawab atas banjir yang melanda RW12 Cipinang Melayu, Makasar. "Karena saluran air yang tidak maksimal, saya berharap segera selesaikan pihak pelaksana besok," Anwar saat meninjau RW12 Cipinang Melayu, Ahadd (3/11).
"Saya minta segera mungkin menghadap ke saya merencanakan sebagaimana baiknya," kata dia.
Saluran air di wilayah itu sengaja disumbat kontraktor PT Wika sebab selama ini menghalangi jalur Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, sehingga dilakukan relokasi saluran. Akibat situasi itu rumah warga di RT07, RT08, RT09, dan RT11 terendam air hujan dengan ketinggian bervariasi antara 20-50 centimeter pada Jumat (1/11) malam.
Anwar menuding pengembang tidak serius melakukan pengerjaan proyek lintasan transportasi kereta di wilayah setempat. "Harapan saya ya boleh-boleh saja pengembang melakukan aktivitas sebaik mungkin, tapi dipikirkan warga saya, agar warga saya tidak terkena banjir. Saya lihat pengembang ini enggak serius, karena saya lihat alat berat hanya satu," katanya.
Anwar meminta agar saluran air warga menuju Kali Sunter segera dinormalisasi paling lambat Senin (4/11), karena banyak terdapat tumpukan tanah. Sumbatan tersebut memicu luapan air saat terjadi hujan dengan intensitas lebat.
Anwar menegaskan kepada pengembang untuk selalu mengantisipasi dampak negatif dari pembangunan lintasan kereta. "Saya berharap secepat mungkin harus dinormalisasi kali ini, jangan ada warga yang dirugikan," katanya.