Jumat 01 Nov 2019 14:22 WIB

Situs Petirtaan Sumberbeji Diperkirakan Sebelum Majapahit

Dugaan tersebut diperkuat oleh temuan-temuan seperti uang.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Situs petirtaan Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang.
Foto: dok. BPCB Jawa Timur
Situs petirtaan Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur terus melakukan penggalian atau ekskavasi Situs petirtaan yang ditemukan di dasar sendang atau kolam air Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang. Berdasarkan penggalian dalam upaya mengumpulkan informasi, ada dugaan situs tersebut dibangun pada masa sebelum Kerajaan Majapahit.

Arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, dugaan tersebut diperkuat oleh temuan-temuan lepas di lapangan. Seperti temuan uang kepeng yang berlaku di masa Dinasti Song yang berkuasa pada abad 10 hingga 11 masehi, dan uang kepeng pada masa Dinasti Yuan, yang berkuasa pada abad 13 hingga 15 masehi.

Baca Juga

"Pun juga kita menemukan keramik. Kita menemukan keramik dari masa Dinasti Song dan Dinasti Yuan. Tapi untuk keramik itu didominasi oleh Dinasti Yuan," kata Wicaksono kepada Republika.co.id, Jumat (1/11).

Wicaksono menegaskan, berdasarkan temuan-temuan di lapangan, diperkirakan bangunan itu difungsikan mulai masa Dinasti Song. Artinya, Situs Tirta tersebut diperkirakan difungsikan sebelum masa Kerajaan Majapahit, Hingga kerajaan Majapahit

"Ini masih perkiraan. Karena ekskavasi juga belum selesai. Kita berharap menemukan data lain yang memperkuat tentang masa situs ini," ujar Wicaksono.

photo
Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim dibantu warga melakukan ekskavasi survei penyelamatan situs petirtaan di dasar sendang Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (3/8/2019). (ANTARA)

Wicaksono melanjutkan, ekskavasi situs tersebut dilakukan mulai Juli 2019. Di mana pada mulanya dilakukan survei penyelamatan selama lima hari.

Kemudian, baru lah dilakukan ekskavasi pada awal Agustus 2019. Sejauh ini, sudah dilakukan dua kali ekskavasi, dimana yang kedua dilakukan pada awal Oktober.

"Jadi tiga bulan ini kita sudah melakukan kajian di Petirtaan Sumberbeji. Setidaknya masih dibutuhkan satu atau dua lagi, sehingga bisa dilihat bentuk keseluruhan," ujar Wicaksono.

Situs tersebut, kata Wicaksono, memiliki kedalaman dari dinding teratas itu sedalam 2 meter. Adapun, rata-rata air di situs tersebut, kurang lebih 1,5 meter. Sedangkan ukuran struktur petirtaan tersebut sepanjang 20x17 meter.

"20 meter dari utara ke selatan. Dari barat ke timurnya 17 meter. Kalau berdiri di dasar kolam itu ketinggian air 1,5 meter. Targetnya kita membersihkan lantai dasar," ujar Wicaksono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement