REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) menggelar latihan bersama penanggulangan musibah pencemaran tumpahan minyak di laut. Latihan bersama penanggulangan tumpahan minyak di laut atau yang lebih dikenal dengan Marine Pollution Exercise (Marpolex) itu dikemas dalam simulasi latihan penanggulangan musibah di Laut (Silamusdila).
Pelatihan ini melibatkan beberapa kapal milik berbagai unsur instansi Pemerintah. Pelatihan itu dalam rangka menanggulangi musibah tumpahan minyak, kebakaran kapal, pencarian dan pertolongan orang yang jatuh ke laut, serta menguji dan mengevaluasi kemampuan personil dan peralatan beberapa instansi.
"Kegiatan Marpolex di Sorong ini tidak hanya menguji personel dan peralatan, melainkan juga untuk menguji prosedur, alur komando, komunikasi, dan organisasi operasi penanggulangan tumpahan minyak dan pencarian dan pertolongan atau search and rescue (SAR)," ujar Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Ahmad saat memberikan pengarahan sebelum latihan bersama Marpolex di Sorong, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (31/10).
Adapun kapal yang terlibat dalam latihan ini antara lain K.N. Kalawai, TB Semar, TB Manuk, KNP 361, Sea Raider/RIB KPLP Sorong, SPOB Sartika 01, Sea Raider TNI AL, Sea Raider Polairud, Sea Raider Basarnas, RIB Navigasi I, RIB K.N. Kalawai, KNP Kurisi dan Stasiun Radio Pantai/SROP setempat.
Lebih lanjut Ahmad mengatakan, acara Silamusdila yang digagas oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong ini dimaksudkan untuk mewujudkan dan meningkatkan koordinasi antar instansi di sekitar Sorong, serta untuk menjaga menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim.
Adapun dalam setiap pelaksanaan latihan Marpolex selalu dilaksanakan diawali pada setiap level, mulai dari daerah, nasional hingga tingkat internasional. "Seperti yang dilaksanakan di Sorong saat ini, juga sebagai persiapan untuk latihan marpolex tingkat nasional dan internasional yang akan dilaksanakan secara berkala, yang mana latihan marpolex nasional akan digelar di Balikpapan tahun 2020 dan untuk regional marpolex bersama Filipina dan Jepang akan dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2021," tutur Ahmad.
Ahmad berharap, kegiatan Marpolex di Sorong ini menjadi pemicu semangat kebersamaan dan koordinasi antar instansi dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim menjelang latihan marpolex tingkat nasional di Balikpapan.
Pada kesempatan yang sama, dalam laporannya Kepala KSOP Kelas I Sorong M. Takwim Masuku mengatakan, kegiatan semacam ini rencananya akan rutin dilakukan guna meningkatkan sinergitas antar pemangku kepentingan semakin kuat.
"Dengan adanya latihan gabungan Marpolex ini, masing-masing stakeholder memahami tugas dan fungsinya masing-masing dalam menanggulangi kecelakaan di laut," ujar Takwim.