Selasa 29 Oct 2019 15:57 WIB

Komisi B DPRD DKI Coret Anggaran Influencer Rp 5 Miliar

Pemprov DKI disarankan melakukan promosi dengan menggandeng swasta melalui CSR.

Rep: Flori Sidebang / Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Warga menikmati wisata Kota Tua di Jakarta Barat.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
[Ilustrasi] Warga menikmati wisata Kota Tua di Jakarta Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi B DPRD DKI Jakarta mencoret anggaran influencer senilai Rp 5 miliar yang diusulkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) pada tahun 2020 dalam Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Usulan itu dinilai sebagai bentuk pemborosan anggaran. 

“Buat apa anggaran influencer dalam mempromosikan pariwisata? Itu pemborosan, harusnya dinas bisa berkolaborasi dengan swasta untuk memunculkan geliat pariwisata dan kebudayaan DKI,” kata Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga, Selasa (29/10).

Baca Juga

Politikus dari Fraksi PDI Perjuangan itu menyebut, promosi pariwisata dan kebudayaan dapat dilakukan oleh pemerintah dengan menggandeng pihak swasta melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Selain itu, Pandapotan menilai, sebaiknya pemerintah daerah mengutamakan kegiatan yang memberikan dampak secara langsung terhadap masyarakat. Misalnya, memperhatikan sarana transportasi umum, seperti MRT dan LRT.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mempertanyakan alasan Disparbud menggaet influencer luar negeri. Menurut dia, seharusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memikirkan cara mempermudah masyarakat untuk mengakses ke tempat-tempat pariwisata.

Misalnya, ia mencontohan, menambah moda transportasi yang terintegrasi di kawasan itu. Sebab, kata Gilbert, hingga saat ini ada beberapa daerah yang belum terjangkau oleh transportasi umum.

Dia pun meminta agar Pemprov DKI berkaca terhadap pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia menilai, pengelolaan pariwisata di Yogyakarta sangat baik sehingga mampu menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.

Dia menambahkan DKI Jakarta juga memiliki potensi pariwisata yang tidak jauh berbeda seperti kawasan Kota Tua, dan Sunda Kelapa. “Jadi harus banyak yang perlu dibenahi oleh pemerintah daerah,” katanya.

Sebelumnya, rencana anggaran DKI Jakarta untuk tahun 2020 menjadi viral di media sosial. Sebab, usulan anggaran sebesar Rp 5 miliar itu akan digunakan untuk membayar 5 influencer dari luar dalam mempromosikan pariwisata di DKI Jakarta. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement