REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tokoh adat Port Numbay Abisai Rollo mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) siap membangun Istana Kepresidenan dan asrama nusantara di Papua, khususnya di Kota Jayapura. Hal itu disampaikan Abisai usai menghadiri peresmian jembatan Youtefa di Jayapura, Senin (28/10).
"Hari ini Presiden sudah meresmikan jembatan Youtefa yang biasanya disebut warga jembatan merah," kata Abisai Rollo.
Menurut Abisai, ia memberikan tanah ke negara seluas 10 hektar untuk pembangunan Istana Presiden. Abisai pun mengutip pernyataan Soekarno tentang apa yang bisa diberikan untuk negara. "Pesan pak Presiden Soekarno jangan bilang apa yang negara berikan kepada kita, tetapi apa yang saya berikan kepada negara," katanya.
Lewat pembangunan Istana Presiden ini, ia berharap seluruh persoalan Papua akan diselesaikan. Presiden Jokowi berencana akan membangun istana Presiden di Papua pada 2020 dan direncanakan rampung pada 2021. Setelah rampung, Presiden Jokowi berencana akan berkantor pertama di Papua.
"Itu janji Presiden setelah kita berjumpa di Istana Presiden pada September 2019 lalu, dan juga hari ini beliau datang dan sampaikan bahwa akan membangun Istana Presiden di Jayapura," ujarnya.
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan tiba di Jembatan Youtefa di Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Provinsi Papua, Senin siang, pukul 15.11 WIT.
Ketika tiba di jembatan yang diberi nama oleh warga pemilik lahan yakni jembatan Youtefa, Presiden langsung menuju menekan tombol sirene pertanda jembatan tersebut diresmikan.
Presiden Jokowi juga menandatangani prasasti jembatan. Selanjutnya, Presiden menggunakan teropong untuk melihat dari lokasi pembangunan istana presiden yang berlokasi di Koya, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Jembatan yang menjadi ikon daerah itu,didukung pula dengan pelebaran ruas jalan untuk menopang arus lalulintas di Kota Jayapura dan sekitarnya.