Senin 28 Oct 2019 08:23 WIB

Kemendikbud Raih 2 Penghargaan Anugerah Media Humas 2019

Prestasi itu disebut sebagai capaian yang baik di bidang kehumasan bagi Kemendikbud.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Karta Raharja Ucu
Penghargaan Anugerah Media Humas (AMH) 2019.
Foto: Dokumentasi Kemendikbud
Penghargaan Anugerah Media Humas (AMH) 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berhasil meraih dua penghargaan Anugerah Media Humas (AMH) 2019. Kedua penghargaan yang diraih tersebut adalah Kementerian/Lembaga Terbaik Kategori Penerbitan Media Internal Pemerintah dan Stan Terinovatif untuk Kategori Pameran.

Sebagaimana dilansir dari keterangan pers yang diterima Republika, Sabtu (26/10), penghargaan diserahkan oleh news anchor Prita Laura, yang juga bertindak sebagai Ketua Dewan Juri Kategori Penerbitan Media Internal, dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah, untuk kategori Pameran. Penghargaan diserahkan dalam acara Malam Penganugerahan AMH 2019 yang diselenggarakan di Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (25/10).

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM), Ade Erlangga Masdiana mengatakan, prestasi tersebut merupakan capaian yang baik di bidang kehumasan bagi Kemendikbud. "Alhamdulillah, kita bersyukur, tahun ini Kemendikbud menerima dua penghargaan AMH dari lima kategori yang dilombakan. Semoga prestasi ini terus bisa kami tingkatkan," kata Ade.

"Kami akan terus melakukan inovasi dan perbaikan, untuk lebih baik lagi ke depannya. Dalam pameran kali ini kami menampilkan produk kontemporer dalam menghadapi industri 4.0 atau digitalisasi pendidikan. Selain itu, kami juga menampilkan kebinekaan dan kenusantaraan dalam pelayanan dan konten acara pameran dengan menggunakan pakaian adat mulai dari Papua sampai Aceh," lanjut dia.

Penghargaan AMH menjadi lambang supremasi bagi insan humas pemerintah yang diselenggarakan setiap tahun oleh Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kemendikbud sendiri mengikuti AMH pertama kali pada tahun 2017 dan berhasil meraih penghargaan untuk kategori Media Sosial Terbaik.

Tahun berikutnya Kemendikbud menyabet penghargaan untuk kategori Stan dengan Pelayanan Terbaik serta masuk dalam dua nominasi, yaitu untuk kategori media sosial dan pelayanan informasi melalui internet (website). Pada penyelenggaraan AMH tahun ini, pada kategori pameran, stan Kemendikbud kembali berhasil meraih satu penghargaan untuk Stan Terinovatif.

Dalam pameran Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi Publik (SAIK) 2019, stan Kemendikbud yang menempati lahan seluas 72 meter persegi, tampil dengan tema "Cerdas Berdigital dan Berbineka". Tema tersebut sejalan dengan program yang baru saja digulirkan Kemendikbud, yaitu Digitalisasi Sekolah.

Sementara itu, tema berbineka dipilih untuk meneguhkan kembali keharmonisan Indonesia di tengah perbedaan suku, bahasa, dan agama. Tema tersebut diterjemahkan dengan memberikan nuansa digital di dalam desain stan Kemendikbud dan penggunaan beragam baju adat oleh para petugas pameran.

Pameran ini diisi oleh unit utama dan satuan kerja Kemendikbud, antara lain, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) dengan menghadirkan Duta Rumah Belajar asal Pangkal Pinang, yang menjelaskan tentang Rumah Belajar beserta fitur-fiturnya kepada pengunjung pameran. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud mengajak pengunjung pameran untuk mengikuti simulasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).

Sedangkan Pusat Pengembangan Film (Pusbangfilm) dan Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia menggelar kegiatan syuting bersama pengunjung dan mengulas film Indonesia yang terakhir ditonton. Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbud juga ikut serta dengan menyelenggarakan siaran radio di stan Kemendikbud. Tak kalah seru, dihadirkan pula robot yang dilengkapi oleh teknologi artificial intelligence (AI) yang ditampilkan oleh SEAMOLEC.

Selain itu, pengunjung juga diajak mencicipi kuliner yang dikelola oleh siswa-siswi SMK Negeri 3, Pangkal Pinang. Ada pula lokakarya membuat wayang suket dan merakit lego bersama dari Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas Kemendikbud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement