Senin 28 Oct 2019 01:19 WIB

Gubernur Apresiasi Keterwakilan Orang Asli Papua di Kabinet

Keterwakilan dalam kabinet dapat membantu mempercepat pembangunan di Papua.

Gubernur Papua Lukas Enembe memberikan keterangan kepada media di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (15/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gubernur Papua Lukas Enembe memberikan keterangan kepada media di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Gubernur Papua Lukas Enembe mengapresiasi ditunjuknya John Wempi Wetipo (JWW) sebagai wakil menteri PUPR dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penunjukan JWW yang merupakan orang asli Papua (OAP) memastikan ada keterwakilan Papua dalam kabinet.

“Saya selaku Gubernur Papua mengapresiasi ditunjuknya JWW sehingga adanya keterwakilan Papua, walaupun sebelumnya sudah ada Bahlil yang juga bisa dikatakan besar di Tanah Papua “ kata Gubernur Enembe di Jayapura, Ahad (27/10).

Baca Juga

Enembe mengharapkan, dengan adanya keterwakilan OAP dalam kabinet yang baru dilantik dapat membantu mempercepat pembangunan di Papua sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat.

"Bahlil itu sudah mewakili kita, kenapa diributkan namun ternyata Presiden mendengarkan suara kita semua sehingga ada wakil menteri asal Papua. Terima kasih Pak Presiden, karena sudah mendengar suara masyarakat Papua,” kata Enembe seraya mengatakan sebagai Wamen JWW ditugasi khusus menangani pembangunan di kawasan timur Indonesia termasuk Papua.

Gubernur Papua mengajak seluruh warga mendukung program kerja Presiden Jokowi khusus yang dilaksanakan di Papua sehingga dapat dirasakan seluruh masyarakat. Ketika ditanya tentang kesiapan menerima kunjungan kerja Presiden Jokowi, Enembe mengaku sudah siap.

Presiden Jokowi dijadwalkan Senin (28/10) berkunjung ke Wamena dan Jayapura. Di Wamena, Presiden dijadwalkan berdialog dengan korban kerusuhan yang masih mengungsi akibat rumah mereka dibakar saat kerusuhan terjadi, sedangkan di Jayapura akan meresmikan jembatan “Yotefa”.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement