Ahad 27 Oct 2019 00:33 WIB

Ketua PP Muhammadiyah: Bukan Watak Kami Ributkan Jabatan

Muhammadiyah menghormati hak prerogatif presiden membentuk kabinet.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Endro Yuwanto
Prof Dadang Kahmad
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Prof Dadang Kahmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menghormati dan mengucapkan selamat atas pembentukan Kabinet Indonesia Maju yang telah dilantik Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Muhammadiyah menghormati hak prerogatif presiden membentuk kabinet.

Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad menyampaikan, bukan watak Muhammadiyah meributkan jabatan. Hal ini disampaikannya untuk menanggapi munculnya pemberitaan yang mempersepsikan bahwa warga Muhammadiyah tidak puas dengan komposisi kabinet yang disusun oleh presiden.

Baca Juga

"Muhammadiyah bahkan berterima kasih karena Profesor Muhadjir Effendy diberi amanat dan diangkat presiden sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI)," kata Dadang kepada Republika.co.id, Sabtu (26/10) malam.

Dadang yang juga guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunungjati ini berpesan kepada para anggota dan kader Muhammadiyah supaya tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan politik seputar kabinet. Atau, masalah nasional lainnya yang tidak sejalan dengan kepribadian dan garis kebijakan PP Muhammadiyah.

Dadang menegaskan, Muhammadiyah bukanlah organisasi politik dan tetap istiqamah sebagai gerakan kemasyarakatan yang menjalankan misi dakwah dan tajdid atau pembaruan. "Untuk kemajuan umat, bangsa, dan kemanusiaan, sejalan dengan misi Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement