Jumat 25 Oct 2019 16:26 WIB

Tak Dapat Jatah Menteri dan Wamen, PKPI Pasrah Hanura Kecewa

Berbeda dengan PKPI, Hanura lebih menunjukkan kekecewaannya.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (keempat kanan) berfoto bersama calon-calon wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sebelum acara pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (keempat kanan) berfoto bersama calon-calon wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sebelum acara pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PKPI menjadi partai pendukung Jokowi-Ma'ruf yang tak mendapatkan jatah kursi menteri maupun wakil menteri dari Presiden RI Joko Widodo. PKPI pun pasrah dengan keputusan Jokowi tak memasukkan satu pun kadernya ke dalam pemerintahan Jokowi.

“Bahwa belum ada kader PKPI yang mendapatkan amanah, kami tentu saja menyerahkan sepenuhnya kepada Bapak Presiden. Karena ini adalah hak prerogatif Beliau," kata Sekretaris Jenderal Verry Surya Hendrawan, Jumat (25/10).

Baca Juga

Verry mengatakan, sesuai haluan partai dan sebagai partai pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf, PKPI mengklaim berkomitmen sejak awal bukan hanya untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden. PKPI berkehendak untuk mengawal jalannya pemerintahan untuk lima tahun ke depan.

Verry meyakini penetapan para wamen hari ini juga merupakan keputusan terbaik Presiden dan Wakil Presiden, demi lebih memuluskan roda pemerintahan. "Kami memberikan dukungan tanpa syarat. Ini komitmen tulus kami. Titik tanpa koma," ujarnya.

PKPI optimistis wakil menteri yang dipilih dapat memperkuat Kabinet 2019-2024, dalam menjalankan tugasnya. Bukan hanya PKPI, Hanura juga menjadi partai pendukung Jokowi yang tak mendapatkan jatah menteri maupun wakil menteri. Namun, berbeda dengan PKPI, Hanura lebih menunjukkan kekecewaannya.

"Jokowi hanya menghitung kawan berdasarkan kalkulator semata, yakni hanya memandang jumlah suara partai saja," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura, Inas Nasrullah saat dihubungi, Jumat (25/10).

Partai lain yang mendukung Jokowi, meski tak lolos ke parlemen masih mendapat jatah wakil menteri. Sebut saja Angela Tanoesoedibjo dari Perindo, dan Surya Tjandra dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka mendapat jatah dari Jokowi, meski di periode sebelumnya pun partai-partai itu tak ada di parlemen.

"Padahal Hanura berkontribusi 16 kursi DPR ketika mendaftarkan capres dan cawapres Jokowi-Maruf di KPU," ujar Inas Nasrullah. Ia pun menyayangkan, Jokowi tak menempatkan Hanura, meskipun kader-kader Hanura ikut berjuang untuk memenangkan Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement