REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memperkenalkan 12 orang yang akan menjadi wakil menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Melihat hal tersebut, Partai Amanat Nasional (PAN) mempertanyakan hal yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Saleh Partaonan Daulay sempat memuji pemangkasan dua eselon yang ingin dilakukan Jokowi. Sebab, hal itu dinilainya sebagai cara untuk mewujudkan reformasi demokrasi.
"Sisi yg lain kita mendengar ada 12 yang sedang diperkenalkan di istana untuk menjadi wakil menteri. Pertanyaannya apakah ini tidak bertentangan atau kontradiktif dengan gagasan presiden untuk memangkas birokrasi," ujar Saleh di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (25/10).
Ia juga mempertanyakan pembagian kerja para wakil menteri di kementerian nanti. Karena, dalan sebuah lembaga tentu sudah ada sosok-sosok yang membantu kerja menteri, seperti deputi atau direktur jenderal.
"Nah nanti bagaimana ini job description-nya, apakah wamen ini nanti hanya dipakai untuk tugas-tugas dalam hal ini seremonial saja, misalnya membuka pelatihan, membuka rapat dan lain sebagainya, atau mungkin bisa mengeksekusi program," ujar Saleh.
Selain itu, ia mempersoalkan pembahasan anggaran untuk APBN 2020. Sebab ia tidak menemukan adanya nomenklatur anggaran untuk wakil menteri itu.
"Jadi tidak ada anggarannya yang dibahas, persoalannya nanti anggaran ini darimana. Nanti terjadi lagi pembahasan anggaran, yang katakanlah untuk menyesuaikan kepentingan organisasi di masing-masing kementerian," ujar Saleh.
Diketahui, Presiden Joko Widodo memanggil 12 wakil calon menteri ke Istana Negara, Jakarta. Mereka sudah berdatangan sejak pagi, dengan mengenakan kemeja berwarna putih.
Tokoh pertama yang hadir yakni Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin, diikuti oleh mantan Bendahara Umum TKN Sakti Wahyu Trenggono, dan politikus PPP Zainut Tauhid. Selanjutnya, datang politisi Perindo Angela Tanoesoedibjo, politisi PSI Surya Chandra, dan mantan Bupati Jayawijaya Wempi Wetimpo.
Kemudian ada pula Dirut Mandiri Kartiko Wiryoatmojo, Dubes AS Mahendra Siregar, dan pejabat Badan Restorasi Gambut Alue Dohong. Ditambah, Ketua Umum Relawan Projo Budi Arie Setiadi, politikus Golkar Jerry Sambuaga, serta Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara.