Rabu 23 Oct 2019 18:19 WIB

Polda Jatim Musnahkan 11 Kilogram Sabu

Sabu yang dimusnahkan barang bukti pengungkapan bandar sabu jaringan Malaysia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
Barang bukti narkotika jenis sabu dan pil ekstasi.
Foto: Republika/Prayogi
Barang bukti narkotika jenis sabu dan pil ekstasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Timur memusnahkan 11 kilogram sabu-sabu yang merupakan barang bukti hasil pengungkapan kasus peredaran gelap narkotika. Ditresnarkoba Polda Jatim Kombes Pol SG Manik di mengungkapkan, sabu yang dimusnahkan tersebut merupakan barang bukti pengungkapan bandar sabu jaringan Malaysia.

Barang bukti tersebut diamankan dari tersangka yang ditangkap di Jakarta dan di Pontianak, Kalimantan Barat saat hendak dibawa ke Jatim untuk dijual. Jaringan ini, kata Manik, merupakan jaringan lama yang memang sudah diburu Polda Jatim. Adapun kasusnya akan segera diserahkan ke kejaksaan.

Baca Juga

"Pengembangan kasus lama, barang tetap dari Malaysia lewat Jakarta, itu yang pertama. Yang kedua yang 11 kilogram ini juga barang dari Malaysia kita tangkap di pontianak. Sekarang kasusnya sudah P21 tinggal lima hari lagi kita serahkan ke kejaksaan," kata Manik di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (23/10).

Manik menduga jaringan yang diungkap tersebut, masih berkaitan dengan jaringan yang ada Sokobanah, Madura karena menggunakan modus yang sama, yakni memasukkan sabu ke dalam kaleng cat. Selain itu, target pengirimannya juga di Jawa Timur.

"Tetapi di lingkungan Jatim, modusnya menggunakan galon cat untuk yang pertama. Kemudian yang kedua itu disembunyikan di galon, yang 11 kilogram sabu itu di galon. Galon yang sudah dikasih lakban semua. Tapi modusnya masih tetap sama," ujar Manik.

Sebanyak 11 kilogram sabu ini pun langsung dimusnahkan melalui alat pemusnah khusus. Selain itu, petugas juga memusnahkan 274 ribu pil dobel L dari jaringan yang masih dikembangkan.

"Totalnya kita 11 kilogram sabu dan pil dobel L atau koplo. Untuk jaringannya masih kita kembangkan," ujar Manik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement