Rabu 23 Oct 2019 13:30 WIB

Imbas Kebakaran Pipa Pertamina, Sawah Warga Tercemar Minyak

Warga pemilik sawah merugi karena tanaman rusak.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ani Nursalikah
Penduduk mengabadikan kebakaran pipa Pertamina dilokasi proyek pembangunan Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC), di Kampung Mancong, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Selasa (22/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Penduduk mengabadikan kebakaran pipa Pertamina dilokasi proyek pembangunan Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC), di Kampung Mancong, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Selasa (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Sawah milik warga yang berada di samping lokasi kebakaran pipa Pertamina di Kampung Mancong, RT 02 RW 01, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Selasa (22/10) mengalami kerusakan. Hal itu terjadi akibat tercemar bahan bakar minyak (BBM).

Pipa milik Pertamina tersebut diduga terkena pengeboran alat berat dan kemudian terbakar. Saat ini aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan.

Baca Juga

Salah seorang pemilik sawah, Saripudin (50 tahun) mengaku sawah miliknya terkena tumpahan minyak BBM. Padahal, sekitar tiga pekan lalu ia baru menanam sawah dengan padi. Ia pun mengaku mengalami kerugian.

"Karena terkena minyak, jadi rugi karena tanaman jadi nggak tumbuh," ujarnya, Rabu (23/10).

Ia pun berharap ada pihak yang bertanggung jawab mengganti rugi sawahnya. Salah seorang warga lainnya, Jajang (46) mengaku kendaraan roda empat miliknya tidak bisa terpakai lagi. Sebab bagian belakang dan samping terkena semburan api hingga gosong.

"Yang kena bagian belakang dan samping. Sekarang nggak bisa dipakai lagi," ujarnya.

Menurutnya, saat kejadian dirinya sedang bekerja. Kapolsek Cimahi Selatan, Kompol Sutarman memanggil dan memintai keterangan para pekerja yang sedang bekerja saat kebakaran terjadi, Selasa (22/10). Rencananya, 10 orang yang berada di lokasi kejadian akan dimintai keterangan menjadi saksi.

"Polsek memeriksa saksi dari karyawan yang bekerja di TKP dan sedang berjalan. Rencana 10 orang yang jadi saksi," ujarnya.

Saat kejadian, ia mengatakan terdapat 13 orang yang bekerja, yakni 10 warga Indonesia dan tiga warga negara asing (WNA). Dirinya memastikan korban meninggal hanya satu orang, Li Xuanfeng (34), WNA asal China.

"Dipastikan satu orang yang meninggal. Kita sudah sisir. Keterangan KCIC, kurang cuma satu dari 13 orang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement