REPUBLIKA.CO.ID,BATU -- Gubenur Jawa Timur (Jatim) meminta warga terutama pesantren untuk menjalankan salat istisqa. Permintaan ini diharapkan dapat terlaksana pada peringatan Hari Santri, Selasa (22/10).
Khofifah mengaku, permintaan salat istisqa ini tidak lepas dari pelaksanaan ibadah serupa dua pekan lalu. "Pagi kita salat, sore dapat update dari BMKG kalau lima kabupaten sudah mendung dan besoknya hujan," kata Khofifah kepada wartawan di Balai Desa Punten, Bumiaji, Kota Batu, Senin (21/10).
Jatim sendiri dikenal memiliki banyak pesantren di beberapa daerah. Untuk itu, dia mendorong setidaknya 50 persen pesantren di Kota Malang melaksanakan salat istisqa. Begitupula di sebagian pesantren di Kediri, Jombang dan sekitarnya.
"Mudahan-mudahan Allah segera menurunkan hujan yang barokah. Yang bisa padamkan karhutla dan memberikan sumber air kehidupan bagi masyarakat Jatim," tambah perempuan yang pernah menjabat Menteri Sosial (Mensos) RI tersebut.
Seperti diketahui, beberapa gunung di Jatim masih terdampak api kebakaran. Beberapa di antaranya di Gunung Arjuno, Ijen, Semeru dan sebagainya. Selain medan terjal, pemadaman api juga disulitkan karena terpaan angin.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sendiri telah menerima bantuan satu helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun sayangnya, bantuan ini masih kurang karena hanya bisa digunakan pada satu gunung. Dalam hal ini, hanya bisa dimanfaatkan untuk kebakaran Gunung Arjuno-Welirang.
"Karena kemarin dapat informasi lagi, kawasan Ijen juga trjadi kebakaran sampai akses blue fire ditutup. Kami sesungguhnya membutuhkan support tambahan heli water bombing. Kalau masih bisa, tentu kami berharap akan ada pergerakan (tambahan heli) dari titik lain ke Jatim," jelas Khofifah.