Sabtu 19 Oct 2019 11:25 WIB

Tiga Menteri yang Kerap Ditelepon Jokowi Tengah Malam

Lagu Suket Teki tutup langkah Kabinet Kerja

Jokowi dan para menteri kabinet kerja saat sesi foto resmi terakhir.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berpelukan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dalam acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/19).

Stuck on You

Di hadapan para menterinya, Jokowi merasa lima tahun pertama kepemimpinannya bukanlah waktu yang lama. Menurut dia, lima tahun merupakan momen yang singkat untuk memahami dan mengenal personal masing-masing menterinya. Bahkan, Jokowi cukup terkejut lantaran baru tahu bahwa beberapa menterinya memiliki bakat terpendam.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyumbangkan lagu sebelum acara perpisahan dimulai. Jokowi menyebut, suara Tito mirip dengan Paul Anka, penyanyi lawas asal Kanada.

"Saya kaget Pak Tito. Suaranya kalau saya disuruh milih, Pak Tito atau Paul Anka, saya pilih Paul Anka. Namun, suara Pak Tito bagus sekali, meskipun kalah dikit dengan Paul Anka. Namun, suaranya hampir mirip-mirip," kata Jokowi diikuti tawa hadirin.

Selain Tito, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga menuai pujian dari Jokowi. Tak disangka-sangka, Muhadjir maju dan menyumbangkan lagu berujudul "Stuck on You" yang dipopulerkan Lionel Richie. Jokowi bahkan menyayangkan bakat apik Mendikbud dalam bernyanyi tidak sempat dimanfaatkan oleh Elek Yo Band, sebuah grup band yang beranggotakan beberapa menteri Kabinet Kerja.

"Saya tidak tahu, saya pikir Prof Muhadjir tadi naik pentas mau ngaji. Ternyata, langsung bernyanyi. Saya baru dengar beliau sangat menghayati lagunya. Sangat rugi, grup band-nya Pak Basuki (Menteri PUPR) Elek Yo Band enggak menampilkan Pak Muhadjir," kata Jokowi.

Para menteri pun punya cara masing-masing dalam merespons acara perpisahan ini. Ada beberapa menteri yang terlihat santai dan memilih melayani pertanyaan para wartawan seusai acara. Namun, ada pula beberapa menteri yang terlihat buru-buru dan memilih langsung pergi meninggalkan Istana Kepresidenan.

Beberapa menteri yang terlihat langsung pergi, di antaranya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri BUMN Rini Soemarno. Bahkan, ada menteri yang terlihat meninggalkan Istana di tengah acara berlangsung, yakni Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

photo
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima buku memori jabatan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) dalam acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyempatkan berbincang dengan awak media seusai menghadiri acar perpisahan Kabinet Kerja. Sri menyampaikan, sebagai pembantu Presiden, stamina seorang menteri harus lebih kuat dari pemimpinnya agar bisa mengimbangi dalam bekerja. Bagi dia, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla merupakan sosok yang memiliki stamina serta semangat kuat.

"Stamina beliau berdua luar biasa. Jadi, sebagai menteri, kira harus lebih kuat untuk bisa mengimbangi," kata Sri. Menurut Sri, Presiden dan Wapres merupakan sosok pemimpin yang sering turun ke lapangan. Sementara itu, tugas para menteri tak hanya bekerja di belakang meja, tetapi juga membahas kebijakan-kebijakan pemerintah dan turun ke lapangan.

"Ini adalah salah satu tantangan dari sisi stamina. Karena, selain memikirkan kebijakan, kita mikirin data, kita harus pergi ke lapangan. Itu adalah salah satu kesan," ujar dia.

Selain itu, kata dia, selama ini Presiden juga menekankan agar para menteri Kabinet Kerja dapat bekerja sebagai tim. Sebab, permasalahan di negara ini selalu terkait satu dengan lainnya. Ia pun berpesan agar dalam pemerintahan pada periode kedua Jokowi, pemerintah semakin fokus memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan juga menurunkan kemiskinan.

"Dari APBN, kita berharap APBN bisa terjaga dengan baik. Penerimaan pajak bisa meningkat dan belanja semakin baik sehingga masyarakat betul-betul bisa mendapatkan manfaat maksimal dari setiap rupiah yang dibelanjakan untuk kesejahteraan," kata Menkeu. ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement