Sabtu 19 Oct 2019 09:49 WIB

Jokowi Cari Menteri Muda, Ekonom UI: Nadiem Makarim Layak

Nadiem Makarim disebut layak dipertimbangkan Jokowi sebagai menteri.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Reiny Dwinanda
Founder dan CEO Gojek Grup Nadiem Makarim bersiap mengikuti konvoi saat peresmian logo baru Gojek di Jakarta, Senin (22/7).
Foto: Republika/Prayogi
Founder dan CEO Gojek Grup Nadiem Makarim bersiap mengikuti konvoi saat peresmian logo baru Gojek di Jakarta, Senin (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Soal menteri muda dalam kabinet Indonesia Kerja jilid 2, ekonom Universitas Indonesia berpendapat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat mencontoh Malaysia yang mengangkat Syed Syaddiq sebagai menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Di antara banyak nama yang ramai disebut, CEO Gojek Indonesia Nadiem Makarim dinilai sebagai kandidat kuat.

"Kita memiliki banyak calon potensial dari kalangan muda yang bisa melahirkan terobosan dalam membantu mengatasi tantangan jangka pendek yang dihadapi Indonesia di bidang ekonomi. Salah satunya, Nadiem Makarim," kata ekonom Universitas Indonesia, Fitra Faisal, dalam keterangannya, Sabtu (19/10).

Baca Juga

Menteri muda, menurut Fitra, harus mengerti manajemen, mampu mengeksekusi program, serta dapat mengikuti perubahan zaman dengan cepat. Menurut dia, Nadiem masuk dalam kriteria tersebut.

Fitra mengungkapkan, dengan kredibilitas Nadiem dalam membangun Gojek, perusahaan rintisan yang telah menjadi Decacorn, maka pria berusia 37 tahun itu bisa diberi kepercayaan untuk beberapa bidang. Pilihannya, mulai dari investasi, digital, ataupun bidang pendidikan.

"Tapi yang saya ingin tekankan adalah bagaimana digitalisasi menjadi tuntutan dunia saat ini. Semua bidang akan terkait dengan digitalisasi dan juga teknologi, makanya digital sangat penting. Menurut saya, Nadiem punya kapasitas dalam hal itu," jelas Fitra.

Menurut Fitra, kabinet yang akan dibentuk Jokowi-Ma'ruf Amin akan dihadapkan pada sejumlah tantangan. Mulai dari jangka pendek hingga potensi resesi yang berlanjut serta krisis-krisis yang harus diantisipasi segera.

"Oleh sebab itu, saya ingin mengarisbawahi bahwa memilih menteri yang mampu membuat deregulasi sekaligus sebagai eksekutor itu sangat penting. Kementerian di periode kedua Jokowi harus mampu menjadi penahan akan tantangan-tantangan ke depan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement