Kamis 17 Oct 2019 18:17 WIB

Wali Kota Tasikmalaya Minta Exit Tol Tambahan

Dua exit tol itu akan sangat mendukung perekonomian dan mobilitas di Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat diwawancarai wartawan, Kamis (10/10).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat diwawancarai wartawan, Kamis (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengusulkan agar wilayahnya dapat memiliki dua pintu keluar dalam pembangunan jalan tol Gedebage-Cilacap. Ia menilai, dua exit tol itu akan sangat mendukung perekonomian dan mobilitas di Kota Tasikmalaya.

Menurut dia, dalam pembangunan tahap satu yang akan dimulai dari Gedebage hingga Tasikmalaya, wilayahnya sudah dipastikan dapat satu exit tol, yaitu di Kecamatan Mangkubumi. Namun, untuk pembangunan tahap dua yang akan menyambungkan hingga Cilacap, Budi ingin ada exit tol tambahan. "Untuk tahap kedua saya akan usulkan di Kecamatan Tamansari. Jadi masuk ke Unsil (Universitas Siliwangi)," kata dia Kamis (17/10).

Baca Juga

Ia mengatakan, Unsil merupakan satu-satunya universitas negeri di Priangan Timur. Artinya, aksesibilitas untuk mahasiswa juga harus diperhatikan. Mengingat, lanjut dia, banyak orang yang ingin kuliah di Unsil. "Harus perhitungkan 10 hingga 20 tahun ke depan. Kampus itu bisa sangat padat," kata dia.

Tak hanya itu, ia juga meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk ikut membantu penyelesaian pembangunan jalan lingkar utara di Kota Tasikmalaya. Budi mengatakan, akses itu dibutuhkan agar kendaraan yang mau masuk atau keluar tol nantinya tidak menumpuk di pusat kota.

"Bayangkan kalau trase pertama selesai, beban kendaraan akan semakin berat ke pusat kota. Kalau belum ada lingkar utara, kendaraan ke kota lagi macetnya. Tapi lingkar utara selesai, bisa terurai," kata dia.

Sebelumnya, Pemprov Jabar telah membahas wilayah yang dilintasi beserta posisi pintu tol. Pembangunan disebut tol akan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap I, pembangunan dilakukan dari Gedebage Kabupaten Bandung, Garut sampai Tasikmalaya. Sementara tahap selanjutnya akan dilanjutkan dari Tasikmalaya, Banjar, Pangandaran hingga Cilacap, Jawa Tengah.

PT Jasa Marga (Persero) telah ditunjuk sebagai pengelola pembangunan tol tersebut. Diperkirakan anggaran Tahap I meliputi biaya investasi dan konstruksi mencapai kurang lebih sekira Rp 60 triliun. Angka yang sama juga disebut menjadi nilai anggaran untuk Tahap II.

Jarak tempuh Tahap I Gedebage-Tasikmalaya adalah 95,2 kilometer dan Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 111 kilometer. Sesuai rencana, proses usulan penetapan lokasi dilaksanakan pada Mei 2019 hingga April 2020.

Sementara itu proses prakualifikasi berlangsung Oktober-Desember 2019, proses lelang pada Desember 2019 hingga Juni 2020, proses pembebasan tanah pada April 2020 hingga 2022, dan proses rekontruksi tahap I segmen Gedebage-Tasikmalaya pada 2022-2024. Tol direncanakan bisa beroperasi di April 2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement