Kamis 17 Oct 2019 16:52 WIB

Sleman Manfaatkan Era Digital Kembangkan Mitigasi Bencana

Melalui aplikasi informasi bencana, pemkab mampu mengambil langkah secara cepat.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kantor Pemkab Sleman.
Foto: Wahyu Suryana.
Kantor Pemkab Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sistem Informasi Kebencanaan Kabupaten Sleman, DIY, baru meraih penghargaan predikat unggulan dalam Bhumandala Award 2019. Itu jadi bukti kemampuan menerapkan inovasi pemanfaatan informasi geospasial.

Bagi Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, penghargaan ini jadi wujud komitmen Pemkab Sleman dalam menanggulangi risiko bencana. Karenanya, ia berpendapat, penghargaan ini sangat berarti bagi Kabupaten Sleman.

Terlebih, Kabupaten Sleman memiliki banyak potensi bencana yang tentu mengancam setiap waktu. Karenanya, melalui aplikasi informasi bencana Pemkab Sleman mampu mengambil langkah-langkah secara cepat dan tepat.

"Sehingga, risiko bencana dapat diminimalisir, ini sesuai visi dan misi Kabupaten Sleman sebagai kabupaten yang cerdas dan pintar," kata Sri, Kamis (17/10).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto menuturkan, aplikasi tidak dikerjakan sendiri. Penyusunan aplikasi ini menggandeng Dinas Pertanahan dan Tata Ruang.

Ia menilai, aplikasi ini sangat diperlukan untuk mempermudah BPBD memetakan dan mengambil langkah-langkah penanganan bencana. Tidak cuma ketika terjadi bencana, tapi sangat penting dalam mitigasi.

Salah satu keunggulan aplikasi yang dikembangkan tentu saja ketika masyarakat dapat memberikan laporan terjadinya bencana secara cepat. Yaitu, melalui foto-foto kejadian bencana melalui aplikasi tersebut.

"Dan, bila kita memasuki kawasan berbahaya dari puncak Gunung Merapi, telfon genggam yang memiliki aplikasi ini akan bergetar," kata Joko.

Hal itulah yang membuat Kabupaten Sleman mendapatkan Bhumandala Award 2019 dari BIG. Penghargaan diserahkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Bambang Brodjonegoro.

Bambang mengingatkan, negara kepulauan seperti Indonesia harus miliki dukungan informasi geospasial yang baik. Tujuannya, memetakan wilayah berdasarkan karakterisik yang jadi acuan pembangunan masa mendatang.

Tapi, untuk benar-benar menghadirkan informasi geospasial yang baik diperlukan partisipasi dan kerja sama banyak elemen. Karenanya, ia mengucapkan selamat kepada Sleman yang mampu membangun sinergi itu.

"Semoga bisa menjadi pemantik tumbuhnya pemahaman terkait pemanfaatan informasi geospasial untuk kehidupan," kata Bambang.

Penyerahan penghargaan ini bertepatan Hari Informasi Geospasial ke-50 pada 17 Oktober 2019. Pada kesempatan itu, diserahkan pula 50 buku geospasial dan duplikasi arsip geospasial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement