Jumat 18 Oct 2019 04:44 WIB

Polisi Petakan Daerah Rawan Konflik Jelang Pilkades Bogor

untuk amankan daerah rawan konflik polisi berkoordinasi dengan Forkominda dan Kodam

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Kapolres Bogor AKBP Mohammad Joni
Kapolres Bogor AKBP Mohammad Joni

BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Jelang pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Bogor, Polres Bogor melakukan pemetaan terhadap daerah yang dinilai rawan terjadinya konflik.

"Nanti kita maping hal-hal yang kira-kira mana yang dianggap rawan itu kita pertebal jumlah (personel)," ujar Kapolres Bogor AKBP Mohammad Joni, Kamis (17/10).

AYO BACA : Kunjungan Meningkat, Jam Operasional Mal Pelayanan Publik Kota Bogor Diperpanjang

Dia mengatakan untuk melakukan pengamanan itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) termasuk meminta bantuan dari Polda Jabar dan dari Kodam.

"Yang diturunkan, kita perkirakan mencapai kurang lebih 3.000 dan itu gabungan TNI, Polisi termasuk juga Satpol-PP," kata Joni.

AYO BACA : Bima Arya Bicara Soal Perkembangan Smart City di Bangkok

Selain melakukan pemetaan daerah rawan, nantinya para calon kades dan pihak-pihak yang terlibat dalam Pilkades akan diundang untuk secara bersama-sama mendeklarasikan Pilkades damai dan aman.

"Tanggal 22 kita akan meminta seluruh calon kepala desa itu diundang di Pemda, nanti dihadirkan seluruh unsur-unsur lain juga, untuk dilakukan deklarasi damai, siap menang dan juga siap kalah," katanya.

Pilkades di Kabupaten Bogor akan digelar pada 3 November 2019. Sejauh ini Joni mengaku belum ada masalah krimininal yang terjadi.

"Tentunya diharapkan pelaksanaan Pilkades itu aman dan kondusif sampai dengan selesai terpilihnya masing-masing kepala desa," kata Joni.

AYO BACA : APWMI Tawarkan SMK Gratis untuk Warga Tak Mampu

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement