REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil riset yang dilakukan Alvara Reaearch Center menunjukan jika publik lebih puas dengan menteri yang berasal dari kalangan profesional. Mengacu pada hasil survei tersebut, lima peringkat teratas menteri terbaik selama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla berasal dari kalangan profesional.
Riset menunjukan bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi dengan nilai 91,95 persen. Dilanjutkan oleh Basuki Hadimuljono mendapat 84,07 persen, Sri Mulyani 83,39 persen, Arief Yahya sebesar 82,38 persen dan Retno Marsudi sebesar 82,14 persen.
"Ini artinya, publik mengakui kinerja dari menteri dengan latar belakang profesional," kata CEO Alvara Reaearch Center Hasanuddin Ali dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (15/10).
Survei dilalukan dengan metode multi-stage random sampling. Ada sebanyak 1.800 responden berusia 14-55 tahun yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia yang dipilih dan diwawancarai secara tatap muka. Riset memiliki tingkat kepercayaan tinggi, 95 persen dengan rentang margin of error sebesar 2,35 persen.
Direktur Indostrategi Arif Nurul Iman menilai menteri dari kalangan profesional akan lebih loyal kepada Jokowi. Dia mengatakan, menteri dari kalangan profesiomal akan lebih berdedikasi tinggi terhadap tanggung jawabnya.
"Menteri dari kalangan profesional dia tidak punya loyalitas ganda antara partai politik dan presiden. Ia akan loyal ke presiden saja sehingga akan bekerja maksimal untuk menjalankan visi Pak Jokowi," kata Arif Nurul Iman.
Ia menilai, ada sejumlah kementerian yang harus dikomandani menteri dari kalangan profesional misalnya Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kemenkum HAM, Jaksa Agung, Mendikbud, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian BUMN.
Presiden Jokowi disebut-sebut bakal menunjuk Erick Thohir sebagai salah satu menteri yang akan mengisi kabinet kerja jilid II. Mantan ketua tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf itu digadang-gadang mengisi salah satu pos kementerian strategis.
Direktur Suropati Syndicate, Shujahri menilai keputusan itu merupakan langkah tepat. Dia menilai, Erick Thohir masuk kategori layak karena profesionalisme dalam menjalankan tugas serta integritas yang selama ini ditunjukkan.
"Justru problem di kementerian-kementerian strategis itu karena mereka punya banyak tenaga expert tapi manajemennya tidak profesional serta kurang berintegritas," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berencana memberi jatah porsi menteri lebih besar kepada kalangan profesional ketimbang partai politik. Jokowi yang akan memberikan porsi 55 persen posisi menteri ke kalangan prpofesional dan 45 persen kursi menteri dari partai politik.