Selasa 15 Oct 2019 08:48 WIB

Masyarakat Diminta Kembali Waspadai Sebaran Asap Karhutla

BMKG catat peningkatan jumlah titik panas di beberapa hari terakhir.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Cuaca buruk kabut asap yang menyelimuti kota Palembang Sumatera Selatan pada hari ini, Senin (14/10) masih terus terjadi yang dapat mengganggu aspek keselamatan pelayaran di Sungai Musi Palembang.
Foto: Foto-foto: Humas Ditjen Hubla
Cuaca buruk kabut asap yang menyelimuti kota Palembang Sumatera Selatan pada hari ini, Senin (14/10) masih terus terjadi yang dapat mengganggu aspek keselamatan pelayaran di Sungai Musi Palembang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai sebaran asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Khususnya di beberapa wilayah Sumatra dan Kalimantan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG R Mulyono Rahadi Prabowo, mengatakan BMKG mengupayakan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di daerah terjadinya karhutla dengan melakukan kegiatan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Upaya tersebut dilakukan di Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Baca Juga

BMKG melakukan modifikasi cuaca bersama TNI, BPPT, dan BNPB.

"Kendati demikian kami mengimbau masyarakat yang berdomisili atau sedang berada di wilayah dekat dengan karhutla untuk selalu mewaspadai berhati-hati akan adanya potensi sebaran asap," ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (15/10).

Ia menyebutkan berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra Aqua), Suomi NPP, dan NOAA-20 selama sepekan terakhir (8 Oktober 2019 – 14 Oktober 2019), sejak tanggal 9 Oktober 2019  BMKG mendeteksi adanya peningkatan jumlah titik panas di beberapa wilayah Indonesia. Ia kenerangkan saat ini tercatat sebesar 1.547 titik.

Titik panas tersebut, dia melanjutkan, khususnya muncul di wilayah  Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Jambi dan Kalimantan Timur. Sedangkan jumlah titik panas di Riau, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat cenderung menurun.

Ia menambahkan, berdasarkan pantauan citra Himawari-8 dan potensi angin bergerak ke arah Barat Daya, sebaran asap dari jumlah titik hotspot ini cenderung meluas di Sumatra Selatan, Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatra Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

"Meski di beberapa wilayah Sumatra dan kalimantan sudah mulai turun hujan ringan - sedang, namun masyarakat masih harus mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)," ujarnya.

Ia menambahkan, bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini, BMKG membuka layanan 24 jam, yaitu melalui call center 021-6546315/18, http://www.bmkg.go.id. Atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement