Senin 14 Oct 2019 08:33 WIB

Wamena Masih Siaga

Wouma merupakan zona merah bagi warga pendatang setelah kerusuhan 23 September.

Sejumlah polisi menyapa warga saat patroli keamanan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (12/10/2019).
Foto:
Seorang warga berada di puing rumahnya yang terbakar di kawasan Hom-hom, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (12/10/2019).

Penikaman

Pada Sabtu (12/10), insiden sensitif kembali terjadi di Kota Wamena. Laporan Polres Wamena menyatakan, penikaman terjadi sekitar pukul 15:00 WIT di Wouma dan mengakibatkan seorang warga, Deri Datu Padang, meninggal dunia. Polisi mengidentifikasi Deri sebagai pendatang, sedangkan pelaku berum teridentifikasi. “OTK (orang tak dikenal) melakukan penikaman,” begitu laporan kepolisian setempat.

Menurut laporan itu, Deri merupakan tukang kuli bangunan yang hendak pulang kerja. Dia bersama lima kerabatnya mengendarai empat motor dari Wouma ke Wamena. Tiba-tiba, di jembatan Wouma, dua OTK menyerang mereka, lalu kabur.

Pelaku diidentifikasi sebagai pria berbaju merah bersama seorang remaja. Para korban sempat melapor ke Pos Brimob terdekat, dan Deri diantar ke RS Wamena karena pisau masih menancap di perutnya. Sempat mendapat penanganan, tapi nyawa Deri tak tertolong.

Menurut warga setempat, Wouma merupakan zona merah bagi warga pendatang setelah kerusuhan 23 September. Kawasan tersebut, menjadi salah satu titik terdampak kerusuhan paling parah.

Di tempat itu, berdiri salah satu sentra ekonomi terbesar, Pasar Wouma, yang saat kerusuhan lebih dari 110 kios dan unit usaha warga pendatang, ludes dibakar perusuh. Padahal, mayoritas unit usaha tersebut milik salah satu tokoh adat setempat, yang merupakan warga asli Papua.

Jasad Deri telah dibawa para kerabatnya ke Tongkonan, rumah adat masyarakat Toraja di Wamena. Kedatangan jasad korban ke rumah adat sempat membuat situasi menjadi panik dan cemas. Sebab, kabar penikaman tersebut membuat situasi kembali menegang. Menjelang maghrib, masyarakat kembali keluar rumah dengan siaga tinggi.

Di sentra ekonomi Wamena di Jalan Irian dan Sulawesi, tampak para pedagang yang didominasi pendatang buru-buru menghentikan aktivitas dagangannya, dan memilih tutup cepat. Di Jalan Trikora para pemuda dan masyarakat, keluar rumah, dan tumpah ke trotoar jalan sambil memegang senjata tajam, besi, serta kayu. Situasi serupa, juga terjadi di jalan-jalan raya dan utama Kota Wamena.

Di Jalan Yos Sudarso, yang menjadi kawasan militer karena terdapat Markas Kodim 1702, tampak para serdadu dengan senjata lengkap dan rompi antipeluru berjaga-jaga. Sedangkan, satuan anggota Brimob, kembali tampak siaga penuh di sejumlah titik gelap di jalan raya.

Di Jalan Ahmad Yani, tampak sejumlah keluarga dengan konvoi bermotor membawa perlengkapan tidur dan tas menuju ke Polres Wamena yang terletak di Jalan Bhayangkara. Markas induk kepolisian itu memang menjadi salah satu posko pengungsian warga pascakerusuhan. n ed: ilham tirta

photo
Sejumlah warga antre mengambil makanan di posko pengungsian Tongkonan Toraja, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (12/10/2019).

Identitas Korban Meninggal

Versi Militer:

- Warga asli Papua: 8 orang

- Pendatang: 25 orang

Versi Dewan Adat:

- Warga asli Papua: 15 orang

- Pendatang: 25 orang

- Belum teridentifikasi: 3 orang

Sumber: TNI, Dewan Adat Papua

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement