REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Aparat Polres Jayawijaya tengah menyelidiki dan menyidik kasus penikaman warga di Jembatan Wouma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Wakil Kepala Polres Jayawijaya, AKP Leonard Yoga, ketika dihubungi dari Jayapura, Ahad (13/10) pagi, mengatakan, kasus itu telah menjadi perhatian serius dari jajaranya.
"Maaf Pak, sementara masih rapat dengan Kapolda. Perihal penanganan kasus, saat ini sedang lidik maksimal di-back up timsus. Olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi, serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait sedang dilaksanakan," katanya lewat pesan singkat.
Jajarannya di lapangan sedang berupaya keras untuk mengungkap kasus penikaman yang membuat warga heboh pascakerusuhan pada 23 September 2019. "Kami akan kerja keras, mohon bantuan masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu menyesatkan," katanya.
Berdasarkan data lapangan dan informasi yang berhasil dihimpun Antara, peristiwa penikaman itu terjadi sekitar pukul 15.20 WIT Sabtu (12/10) di Jembatan Wouma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Ketika itu, sebanyak enam orang pekerja bangunan yang berboncengan di empat kendaraan bermotor pulang dari kerja di bangunan di depan Paroki Wouma menuju Wamena.
Tiba-tiba di depan Jembatan Wouma, Deri Daru Padang (30), pengendara motor yang di depan ditikam dua orang tak dikenal, dengan ciri-ciri satu anak dewasa pakai baju merah dan satu anak remaja. Setelah ditikam, Padang yang membonceng Bunga Simon, terjatuh kemudian bangun kembali mengendarai motor.
Mereka kemudian melapor di Pos Brimob di dekat Pasar Wouma, kemudian korban penikaman dibawa ke RSUD Wamena untuk mendapatkan penanganan medis. Informasi terkini yang didapat menyebutkan, Padang terluka serius di perutnya akibat tikaman itu.