Senin 14 Oct 2019 06:08 WIB

Surya Paloh: Prabowo Datang Sebagai Sahabat

Surya Paloh mengatakan persahabatannya dengan Prabowo modal besar membangun bangsa.

Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto, Ahad (13/10).
Foto: Nawir Arsyad / Republika
Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto, Ahad (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto datang ke kediamannya sebagai sahabat. Untuk itu, dia mengatakan, pembicaraan dirinya dan Prabowo pun lebih banyak berisi candaan. 

"Jadi betapa saya harus bersyukur dan terima kasih, mas Prabowo datang ke rumah sebagai sahabat, ketua umum Gerindra, jadi pasti banyak bercandanya. Itu pasti," kata Paloh seusai menerima Prabowo di kediamannya di Jakarta, Ahad (13/10) malam.

Surya Paloh mengatakan persahabatannya dengan Prabowo menjadi modal besar untuk membangun kehidupan kebangsaan. Ia menyampaikan dirinya dan Prabowo menghendaki Indonesia maju.

Prabowo mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Surya Paloh atas undangan silaturahmi kebangsaan itu. Prabowo menyebut Surya Paloh adalah sahabat lamanya dari kecil. Dia juga menghornati kehadiran seniornya Ketua Dewan Pembina NasDem Siswono Yudo Husodo dalam pertemuan itu.

"Kami ini hubungan sudah lama, bersahabat. Kadang-kadang juga berbeda. Kadang-kadang berseberangan. Tetapi dalam suasana cinta tanah air, kita satu," kata Prabowo.

Prabowo menekankan Gerindra dan NasDem sama-sama mencintai bangsa Indonesia. Dia mengaku dalam pertemuan itu menemukan titik persamaan yang baik. "Kita tidak ingin Indonesia rusak, kita tidak ingin Negara kita terpecah belah, dan kita sepakat menjaga keutuhan dan kesatuan nasional. Dan kita sepakat untuk menempatkan kepentingan nasional di atas segala kepentingan," kata Prabowo.

Pertemuan antara elite itu menghasilkan tiga kesepakatan. Kesepakatan itu dibacakan Sekjen NasDem Johnny G Plate di hadapan Surya Paloh dan Prabowo serta wartawan, seusai pertemuan.

Berikut tiga kesepakatan tersebut:

1. Pertama, pemimpin partai politik sepakat untuk memperbaiki citra parpol dengan meletakkan kepentingan nasional di atas kepentingan lain. Dan menjadikan persatuan nasional sebagai orientasi perjuangan serta menjaga keutuhan bangsa.

2. Kedua, pemimpin parpol sepakat untuk melakukan segala hal yang dianggap perlu untuk mencegah dan melawan segala tindakan radikalisme berdasar paham apapun yang dapat merongrong ideologi Pancasila dan konsensus dasar kebangsaan.

3. Ketiga, pemimpin partai politik sepakat bahwa amandemen UUD 1945 sebaiknya bersifat menyeluruh, yang menyangkut kebutuhan tata kelola negara sehubungan dengan tantangan kekinian dan masa depan kehidupan bangsa yang lebih baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement