Ahad 13 Oct 2019 22:57 WIB

Dosen UGM Ikut Komentari Cicitan Hanum Soal Wiranto

Cicitan Hanum dinilai berpotensi memicu kegaduhan.

Kawasan rumah tersangka pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto di Desa Menes, Rt 04/01, Kampung Sawah, Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Kawasan rumah tersangka pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto di Desa Menes, Rt 04/01, Kampung Sawah, Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Bagas Pujilaksono Widyakanigara mendukung pihak-pihak yang melaporkan Hanum Rais ke kepolisian atas ucapannya di media sosial terkait penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto. Dukungan itu, kata Bagas, bukan karena kebenciannya ke Hanum.

"Dukungan saya bukan karena kebencian saya pada Bu Hanum Rais, tapi lebih pada upaya pembuktian kebenaran ucapan Bu Hanum Rais. Tempat yang tepat untuk itu hanya di pengadilan," ujar Bagas dalam keterangan tertulis, Ahad.

Baca Juga

Selain untuk membuktikan ucapan Hanum Rais, kata Bagas, pelaporan ini juga penting untuk pembelajaran masyarakat terkait perilaku di media sosial yang semakin kebablasan sehingga tak jarang menimbulkan hoaks dan fitnah.

Menurut Bagas, cicitan Hanum Rais berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat sebagaimana cuitannya dulu terkait Ratna Sarumpaet. Sebagai anggota DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kata Bagas, mestinya Hanum Rais menjaga etika dan moral.

"Saya sangat setuju dengan ucapan Pak Amien Rais bahwa hukum di Indonesia tidak boleh tebang pilih, harus adil," ujar Bagas.

Sebelumnya organisasi relawan Jam'iyyah Joko Widodo-Ma'ruf melaporkan Hanum Rais ke Bareskrim Polri terkait dengan cuitan Hanum di Twitter yang menyebut penusukan Wiranto seting-an dan play victim. Namun, cuitan itu sudah dihapus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement