Ahad 13 Oct 2019 21:09 WIB

Perludem: Gerindra Merapat ke Jokowi Bak Dua Sisi Mata Uang

Bergabungnya Gerindra dengan pemerintah akan memperkuat pemerintahan.

Rep: Febrianto Adi Saputra/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraeni menilai, rencana masuknya partai di luar pendukung Jokowi-Ma'ruf ke dalam pemerintahan ibarat dua sisi mata uang.

Di satu sisi, gabungnya Gerindra menguntungkan Jokowi-Ma'ruf karena akan memperkuat pemerintahan. "Sehingga hal itu penting agar Jokowi bisa menjalankan visi misi program pemerintahannya selama lima tahun mendatang," ujar Titi kepada Republika.co.id, Ahad (13/10).

Baca Juga

Konsep itu, menurutnya telah sesuai dengan tujuan sistem presidensial. Namun di sisi lain, hal tersebut juga bisa berdampak negatif karena berkurangnya pengawasan dari oposisi. "Oleh karena itu publik juga perlu melakukan peran pengawasan terhadap pemerintahan mendatang," katanya.

Selain itu, pertemuan-pertemuan elite politik yang terjadi belakangan ini juga memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat bahwa dalam memberikan dukungan partai atau kandidat tertentu tidak perlu berlebihan.

Maka tidak heran jika manuver yang diperlihatkan para elite politik saat ini memunculkan sikap apatis di tengah masyarakat.

"Agar tidak apatis, maka publik harus tetap menjaga nalar mereka. Karena kita tidak pernah tahu setelah itu ada agenda politik yang tidak terduga," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement