BEKASI SELATAN, AYOBANDUNG.COM -- Aksi penusukan Menkopolhukam Wiranto oleh teroris Jaringan Ansharut Daulah (JAD) Bekasi di Banten menyadarkan bahwa paham radikalisme masih berkembang di negara ini.
AYO BACA : Disebut Rekayasa, Polisi Soal Penusukan Wiranto: Mestinya Empati
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono mengaku prihatin dengan hal tersebut dan meminta pada generasi muda Kota Bekasi untuk berperan dalam menjaga kondusivitas lingkungan. Ini tak lepas karena penduduk Bekasi berasal dari latar belakang masyarakat majemuk.
AYO BACA : Usus Wiranto Dipotong 47 Cm, Berapa Panjang Usus Manusia?
“Generasi muda juga diharapkan untuk mampu mendeteksi dini dan segera melapor ke aparat keamanan apabila mengetahui gerakan radikalisme dan terorisme, ini ancaman terbesar setelah narkoba,” kata Tri dalam keterangan resminya, Minggu (13/10/2019).
Dia melanjutkan, penghargaan kota toleran yang di raih Bekasi merupakan capaian yang perlu dipertahankan oleh masyarakat sehingga harmonisasi lintas ras, suku dan agama terus berlangsung, dan generasi muda di Kota Bekasi punya andil untuk mempertahankan suasana harmoni tersebut.
Diharapkannya generasi milenial harus bisa membedakan dan menghindari paham-paham tersebut, sehingga tidak mudah terpengaruh paham radikalisme yang menjurus pada tindakan terorisme.
“Terlebih di era digitalisasi ini paham-paham tersebut bisa tersebar dengan mudahnya melalui segala bentuk tanpa jelas siapa yang bertanggung jawab,” ujarnya.
AYO BACA : Ketua RT: