REPUBLIKA.CO.ID, -- JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, kondisi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto sudah mulai membaik. Saat menjenguk Wiranto di RSPAD, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10), Zulhas melihat Wiranto sudah mlai beraktivitas ringan setelah menjadi korban penusukan.
Zulhas pun mengungkapkan isi percakapan antara dirinya dan Wiranto saat menjenguk di RSPAD, Jakarta Pusat. "Beliau mengatakan, 'Ya, terima kasih, Pak Zul, atas kunjungannya. Mohon doanya agar saya cepat sembuh. Itu memang bukan orang agama itu yang melakukan itu, pasti itu sudah iblis.’ Kira-kira begitu," ujar Zulhas ketika dijumpai wartawan di RSPAD Gatot Subroto.
Zulhas mengaku setuju dengan hal itu. Dia mengutuk keras perlakuan penusukan tersebut. "Memang kita harus mengutuk keras perlakuan seperti itu, yang menyimpang, teror, ya. Dan saya kira harus diusut tuntas oleh aparat penegak hukum kita. Harus tuntas," ujarnya.
Menko Polhukam Wiranto mendapatkan serangan dari orang tak dikenal saat menghadiri sebuah acara di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10). Wiranto diduga diserang dengan senjata tajam. Pihak RS Berkah Pandegalang mengonfirmasi ada dua luka tusuk di bagian perut Wiranto.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh seusai menyambangi Wiranto juga mengatakan perkembangan Wiranto yang membaik. "Beliau sudah bisa bicara dan bersemangat. Kita berhasil melewati bahaya ini. Sebagai sahabat lama, saya juga prihatin," ujar Surya Paloh kepada wartawan di RSPAD.
Menurut Surya Paloh, Wiranto tampak senang saat dikunjungi. "Perawatannya cepat dan didampingi keluarga dan tim dokter. Selain itu, Pak Wiranto juga harus menjalani pemulihan selama dua pekan," lanjut Surya Paloh.
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad yang juga menjenguk Wiranto mengatakan, dirinya sempat berbincang dengan istri Wiranto. "Saya lama berbicara dengan istri Pak Wiranto. Bapak sudah dalam keadaan sadar dan ngobrol. Masih pemulihan karena ususnya bekas operasi 40 sentimeter," kata Fadel.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengecam keras penusukan terhadap Wiranto. "Saya bersedih bahwa peristiwa tersebut terjadi dan berdoa semoga Bapak Wiranto sehat walafiat dan dapat kembali menunaikan tugas sehari-hari," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (11/10).
Sebagai masyarakat cinta damai, Din Syamsuddin mengecam berbagai bentuk tindak kekerasan oleh siapa pun dan atas nama apa pun hal itu dilakukan. Menurut dia, bentuk kekerasan apa pun yang mengatasnamakan agama atau kepentingan politik tidak boleh dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, aparat kepolisian diminta mengusut tuntas.
Bupati Aceh Barat, Provinsi Aceh, H Ramli MS menegaskan, kasus penyerangan terhadap Wiranto merupakan kejahatan kemanusiaan dan merupakan bentuk radikalisme. "Peristiwa penyerangan terhadap Pak Wiranto adalah kejahatan besar kepada pejabat negara. Saya berharap kasus ini dapat segera terungkap," kata Bupati H Ramli MS, Sabtu, di Meulaboh.
Oleh karena itu, Ramli berharap kejadian ini dapat menjadi perhatian negara kepada seluruh pejabat negara, termasuk yang bertugas di daerah, agar dapat diprioritaskan pengamanan saat melaksanakan tugas. Menurut dia, pengamanan terhadap pejabat negara di daerah sangat diperlukan agar pelaksanaan tugas kepala daerah dapat lebih leluasa dan terhindar dari upaya tindakan serangan dari pihak yang tidak senang dengan kebijakan pemerintah.
"Saya berharap pengamanan pejabat negara tidak hanya di level menteri saja, akan tetapi juga diprioritaskan kepada bupati/wali kota yang ada di Indonesia," kata Ramli MS menambahkan.
Ia juga mengakui, setiap pejabat daerah pasti menghadapi pihak yang tidak senang dengan setiap kegiatan/program yang dijalankan untuk kepentingan masyarakat banyak. Ramli juga mencontohkan pengalaman pribadi dirinya pada Februari 2019 lalu yang sempat diserang oleh sekelompok warga saat menghadiri sebuah kegiatan di Kecamatan.
(antara ed: firkah fansuri)