REPUBLIKA.CO.ID, BALI - - Tim Social Media Response Team (SMRT) bentukan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan merupakan aset penting bagi institusi dalam membangun citra positif di masyarakat dengan terus menyebarluaskan kebijakan dan informasi di sektor transportasi laut.
Selain itu, SMRT Ditjen Perhubungan Laut menjadi tim reaksi cepat dalam penanganan informasi tidak benar atau informasi palsu (hoaks) yang beredar di masyarakat luas melalui sarana media sosial dengan melakukan klarifikasi terencana, sistematis dan terstruktur.
Untuk itu, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus siap dan memiliki kompetensi yang mampu menjalankan tugasnya sebagai tim SMRT Ditjen Perhubungan Laut.
Kementerian Perhubungan c.q Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berkomitmen dalam rangka meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia SMRT di bidang Kehumasan, khususnya dalam teknis penulisan berita dan fotografi jurnalistik. Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo berkesempatan langsung menutup acara tersebut yang dihadiri oleh perwakilan SMRT dari 296 Unit Pelaksana Tugas (UPT) di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut.
"Dalam dua hari ini rekan-rekan SMRT semua sudah dilatih dan diajari bagaimana etikanya untuk menulis dan memasang fotografi sehingga bisa ada impact moral yang positif, tidak sekedar berita atau fotografi yang menarik direspon oleh masyarakat banyak tetapi harus bertanggung jawab moral, itu penting sekali," ujar Agus saat memberikan sambutan pada acara penutupan Bimbingan Teknis Kehumasan di Hotel Grand Inna Kuta Bali, Kamis malam (10/10), dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id.
Dia menyampaikan apresiasi yang diberikan oleh Menteri Perhubungan kepada tim kehumasan yakni tim SMRT yang dibentuk oleh Ditjen Perhubungan Laut. "Saya kira sudah jamak bahwa jaman sekarang ini betapa pentingnya peran humas, SMRT Ditjen Perhubungan Laut, Alhamdulillah sangat diapresiasi oleh Bapak Menteri Perhubungan," kata Agus.
Agus berharap, para petugas yang menangani kehumasan khususnya yang telah mengikuti Bimtek ini dapat menjadi aset bagi Ditjen Perhubungan Laut dan memberikan kontribusinya dalam menyebarluaskan informasi mengenai berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan.
"Kita harus mengomunikasikan program-program positif, program Kementerian Perhubungan, khususnya Ditjen Perhubungan Laut dan Negara kepada seluruh masyarakat dengan etika dan tanggung jawab penuh supaya seluruh yang kita sampaikan ke publik berupa tulisan, berupa foto itu supaya mempunyai pengaruh yang positif bagi negeri kita," imbaunya.
Kegiatan Bersih Laut dan Pantai
Pada tanggal 12 September 2019 Ditjen Perhubungan Laut telah berhasil menyelenggarakan kegiatan Bersih Laut dan Pantai Secara Serentak di 228 pelabuhan di Indonesia, dimana kegiatan tersebut berhasil memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Aksi Membersihkan Laut secara Serentak di Pelabuhan Terbanyak.
Kegiatan yang melibatkan kurang lebih 100.000 orang tersebut diharapkan dapar dilakukan secara rutin di seluruh UPT yang ada di Indonesia. "Sesuai arahan Menteri Perhubungan, program itu harus terus digulirkan. Saya yakin semua senang dengan pantai yang bersih, dengan laut yang bersih dan bisa dimulai dari pelabuhan-pelabuhan kita," ujar Agus.
Untuk itu, Ditjen Perhubungan Laut mengeluarkan instruksi agar setiap UPT, dalam satu bulan paling sedikit sekali untuk melakukan gerakan bersih-bersih.
"Dan tim SMRT dapat membuat video, foto-foto dan tulisan-tulisannya sehingga mempunyai impact positif kepada masyarakat. Ayo kita secara berkesinambungan, secara rutin lakukan itu dimulai dari pelabuhan-pelabuhan kita, terus berkembang keseluruh tepi pantai ataupun wilayah lainnya," tambanya.
Pada kesempatan yang sama, Agus juga memberikan penghargaan bagi pemenang video dokumentasi gerakan bersih laut dan pantai. Adapun 3 besar pemenang penghargaan tersebut yaitu Distrik Navigasi Kelas I Dumai sebagai juara 1, Kantor UPP Kelas III Leok sebagi juara kedua, dan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II Bitung sebagai juara ketiga.
Diakhir acara Agus berpesan kepada peserta agar mempublikasikan program-program Ditjen Perhubungan Laut. "Ayo kita budayakan dan publikasikan bahwa kita punya program-program yang sangat baik untuk membangun negeri ini, membangun supaya Indonesia menjadi semakin maju dan nyaman untuk warga negara Indonesia dan juga menjadikan perekonomian Indonesia terus berkembang pesat," imbaunya.
Adapun narasumber yang hadir pada acara Bimtek Kehumasan Tahun 2019 antara lain M. Bahrul Witjaksana, dimana saat ini beliau bekerja sebagai Jurnalis Fasilitator serta Lucky Pransiska sebagai Ketua Pewarta Fotografi Indonesia.