Jumat 11 Oct 2019 05:26 WIB

WNI Korban Jembatan Runtuh di Taiwan Dipulangkan

Tiga jenazah korban jembatan runtuh di Taiwan turut dipulangkan ke Indonesia.

Red: Nur Aini
Petugas penyelamat bekerja di lokasi ambruknya jembatan di sebuah pelabuhan di Nanfangao, timur Taiwan, Selasa (1/10). Jembatan ambruk ketika sebuah truk tanker melintas dan menimpa sebuah kapal di bawahnya.
Foto: AP Photo
Petugas penyelamat bekerja di lokasi ambruknya jembatan di sebuah pelabuhan di Nanfangao, timur Taiwan, Selasa (1/10). Jembatan ambruk ketika sebuah truk tanker melintas dan menimpa sebuah kapal di bawahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) memfasilitasi pemulangan jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban jembatan runtuh di Taiwan ke daerah asalnya. Mereka yakni anak buah kapal (ABK) dan tiga jenazah yang tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (10/10).

Ketiga PMI ABK tersebut antara lain Wartono (29 tahun) asal Cirebon, Jawa Barat, Ersona (32 tahun) asal Indramayu, Jawa Barat, dan Mohamad Domiri (28 tahun) asal Pemalang, Jawa Tengah. Mereka merupakan tiga dari tujuh PMI ABK yang terkena musibah atas runtuhnya Jembatan Lintas Pelabuhan Nanfang Ao di Yilan, Taiwan, pada Selasa, 1 Oktober 2019, sekitar pukul 09.10 waktu Taiwan.

Baca Juga

Deputi Perlindungan BNP2TKI Anjar Prihantoro menyampaikan bela sungkawa atas kematian ketiga korban tersebut. Ia berharap keluarga korban dapat tabah dan selalu kuat dalam menghadapi musibah tersebut.

"Kami dari keluarga besar BNP2TKI mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya PMI ABK yang meninggal karena terkena musibah di Taiwan. Semoga seluruh proses pemulangan hingga pemakaman berjalan dengan baik," katanya.

Anjar menyatakan BNP2TKI memberikan fasilitas pemulangan tanpa dikenakan biaya bagi seluruh korban dari Bandara Soekarno Hatta hingga ke kampung halaman. Selain itu, mereka juga diberikan bantuan tanggap darurat kepada ahli waris masing-masing sebesar Rp 3,5 juta.

Direktur Pelayanan Pengaduan BNP2TKI R Wisantoro mengatakan hak-hak ketiga korban tersebut akan diberikan secepatnya.

"Untuk hak gaji, lembur dan asuransi kematian di luar negeri akan diurus oleh KDEI Taipei," kata Wisantoro saat menerima ketiga jenazah PMI ABK di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, seraya menambahkan bahwa proses pelayanan pemulangan PMI ABK dilakukan dengan responsif dan cepat.

"Proses pengurusan jenazah dari saat kejadian hingga tiba di Tanah Air sangat cepat. Tidak ada yang bisa merencanakan dan mengubah keadaan. Keluarga pun sudah menerima peristiwa ini," ujarnya.

Jembatan Lintas Pelabuhan Nanfang Ao di Yilan, Taiwan, runtuh pada Selasa, 1 Oktober 2019 sekitar pukul 09.10 waktu Taiwan. Pada saat insiden terjadi, terdapat satu kapal tanker yang sedang melintas dan tiga kapal nelayan yang sedang bersandar di bawah jembatan yang juga tertimpa reruntuhan. Peristiwa itu memakan beberapa korban dan tujuh di antaranya merupakan PMI ABK.

Berdasarkan informasi dari KDEI Taipei, selain ketiga jenazah yang sudah dipulangkan, empat PMI ABK lain juga menjadi korban runtuhnya jembatan tersebut. Dua PMI ABK bernama Miswan dan Supandi juga mengalami luka ringan dan telah selesai menjalani perawatan. Sementara dua PMI ABK lainnya, yakni Jaedi Bin Karmin dan Winanto, mengalami cedera berat dan masih menjalani perawatan.

Perwakilan keluarga korban PMI ABK Wartono asal Cirebon, Gunawan, mengaku sudah ikhlas dengan musibah yang menimpa saudaranya tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada BNP2TKI yang telah membantu dan memfasilitasi pemulangan jenazah Wartono hingga ke Cirebon.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement