Jumat 11 Oct 2019 06:41 WIB

Mengenal Kulminasi atau Hari Tanpa Bayangan

BMKG menyebut hari kulminasi atau tanpa bayangan hanya terjadi dua kali dalam setahun

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Kulminasi atau hari tanpa bayangan
Kulminasi atau hari tanpa bayangan

BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Citeko, Cisarua, Kabupaten Bogor, menyampaikan bahwa Kamis (10/10) kemarin merupakan hari tanpa bayangan. Pertengahan hari tersebut jika kita berdiri dalam posisi tegak lurus maka bayangan kita akan menutupi badan kita secara sempurna.

"Dalam astronomi kondisi ini disebut dengan kulminasi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Citeko Asep Firman Ilahi.

AYO BACA : Cirebon Akan Alami Hari Tanpa Bayangan Pertengahan Oktober

Menurut dia, fenomena bernama kulminasi ini terjadi sebanyak dua kali dalam setahun. Tahun ini berlangsung pada 22 Maret dan 10 Oktober. Masing-masing wilayah akan mengalaminya secara bergantian dalam hitungan menit. Khusus di wilayah Bogor, hari tanpa bayangan 10 Oktober berlangsung pada pukul 11:39:54 WIB.

Asep mengatakan, kulminasi adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama. Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

AYO BACA : Ini Penjelasan Singkat Tentang Hari Tanpa Bayangan

Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang" karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari saat terjadinya kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.

Hari tanpa bayangan disebabkan karena bentuk lintasan bumi mengelilingi matahari yang tidak bulat, melainkan berbentuk elips dengan posisi matahari berada di tengahnya.

Selain itu pada saat mengelilingi matahari, bumi berputar seperti gasing dengan gerak semu matahari 23,5 derajat utara dan selatan. Sehingga seolah-olah matahari berada di utara dan kembali ke selatan.

"Fenomena kulminasi identik dengan masa transisi atau pancaroba. Dalam fase ini, ketika matahari bergulir ke selatan maka di belahan bumi selatan akan mengalami kenaikan suhu permukaan laut dan ditandai dengan musim hujan di selatan. Begitu juga sebaliknya," katanya.

AYO BACA : Ini Penjelasan Singkat Tentang Hari Tanpa Bayangan

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement