REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Petugas Dinas Kesehatan Kota Palembang mengimbau warga kota setempat tetap menggunakan masker dalam kondisi udara yang masih dicemari asap dan abu. Udara saat ini masih terdampak terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa kabupaten sekitar.
"Asap dari Karhutla pada musim peralihan dari kemarau ke musim hujan beberapa hari ini kembali mencemari udara. Untuk meminimalkan kontak langsung dengan asap agar terhindar dari infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) warga kota ini diimbau tetap mengunakan masker terutama ketika beraktivitas di luar ruangan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Letizia di Palembang, Rabu (10/10).
Selain menggunakan masker, untuk menghindari ISPA dan gangguan kesehatan lainnya akibat udara tercemar asap Karhutla, warga diimbau untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Menghadapi kondisi udara yang kurang baik akhir-akhir ini pihaknya berupaya melakukan kegiatan yang dapat melindungi warga kota ini dari gangguan kesehatan akibat asap.
Selain melakukan imbauan melalui jajaran Dinkes yang ada di seluruh 18 kecamatan, dalam beberapa hari terakhir pihaknya membagikan ribuan masker kepada warga setempat.
Kebakaran hutan dan lahan yang cukup parah pada puncak musim kemarau Agustus dan September 2019. Hingga Oktober ini masih sering terjadi di beberapa daerah rawan seperti Kabupaten Ogan Ilir dan Banyuasin, sehingga asap yang mencemari udara belum hilang.
Asap dari Karhutla itu perlu diantisipasi dengan menggunakan masker agar tidak menimbulkan masalah gangguan kesehatan. Terutama ISPA yang pada musim kemarau tahun lalu cukup banyak warga yang terserang penyakit tersebut.
Warga Palembang yang terdampak asap pada tahun lalu cukup banyak, yakni mencapai 4.000 lebih balita dan orang dewasa terserang ISPA. "Melalui kegiatan pembagian masker dan sosialisasi/imbauan antisipasi asap di seluruh wilayah kecamatan, diharapkan warga Bumi Sriwijaya ini bisa terhindar dari ISPA dan masalah gangguan kesehatan lainnya," ujar Kadinkes.