Rabu 09 Oct 2019 01:10 WIB

Bandara Kediri akan Dibangun Berkonsep Green Airport

Konsep green airport yang dimaksud ialah adanya ruang terbuka hijau.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, salah satu bandara yang menerapkan green airport.
Foto: Antara
Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, salah satu bandara yang menerapkan green airport.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur Fattah Jasin mengungkapkan konsep yang akan diusung dalam pembangunan Bandara Kediri. Bandara tersebut, kata dia, akan mengusung konsep smart and green airport. Konsep green airport yang dimaksud ialah adanya ruang terbuka hijau. Selain itu pencahayaan hingga suhu juga akan diperhatikan.

"Untuk green airport, biasanya di kota saja ruang terbuka hijaunya lebih dari 30 persen. Mungkin kalau airport juga lebih dari 30 persen, ya supaya nyaman, supaya tidak terganggu dengan suhu dan pencahayaannya diperhatikan," kata Fattah di Surabaya, Selasa (8/10).

Baca Juga

Fattah kemudian menyontohkan beberapa bandara di Indonesia yang mengusung konsep green airport. Utamanya yang memperhatikan pengaturan pencahayaan dan suhunya. Ia menyebut konsep itu sudah diterapkan di Bandara Kualanamu, Medan, dan Bandara Sultan Hassanudin, Makassar.

"Seperti sekarang di Kualanamu, di Makassar itu kan pencahayaan dan suhu di dalam ruangan itu terkendali dengan baik," ujar Fattah.

Terkait proses pengerjaan proyek, Fattah menyebut masih tahap persiapan. Diakuinya, master plan bandara sudah jadi dan lokasinya pun telah ditinjau langsung oleh empat menteri.  "Masih persiapan ya, tapi master plan ini sudah ada. Kemudian bulan kemarin ada empat menteri ke sana memastikan kepastian dari bandaranya," kata Fattah.

Proses pengerjaan proyek, kata Fattah, nantinya ditangani penuh oleh PT Surya Dhoho Investama (SDI) yang merupakan anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk. Dia pun menegaskan, bandara tersebut akan mengusung konsep smart airport yang menerapkan teknologi terbaru.

"Jadi perkembangan yang ada memang konsultan yang di-hire oleh anak perusahaan Gudang Garam itu ada dari beberapa negara, ada yang dari asing," ujar Fattah.

Fattah mengungkapkan, groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek Bandara Kediri sesuai rencana yakni Januari 2020. Meskipun, diakuinya masih ada kendala-kendala. Kendalanya sekarang ialah pembebasan lahan yang kurang empat persen atau 17 hektar. "Ini masih dalam tahap negosiasi warga tapi Insya Allah tidak ada masalah, karena ini konsepnya ganti untung," ujar Fattah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement