Senin 07 Oct 2019 19:05 WIB

Penyediaan Air Jadi Prioritas di Ibu Kota Baru

Dalam lima tahun ke depan air bersih di Penajam Paser Utara bisa langsung diminum.

Sejumlah anak bermain di kawasan ibu kota baru, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Sejumlah anak bermain di kawasan ibu kota baru, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Penyediaan air bersih merupakan salah satu program prioritas pembangunan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.  Penajam Paser Utara telah ditetapkan sebagai calon lokasi pemindahan Ibu Kota menggantikan Jakarta.

"Pemerintah kabupaten menjadikan penyediaan air bersih sebagai salah satu program prioritas pembangunan," ujar Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud ketika meresmikan instalasi pengolahan air bersih di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku, Senin (7/10).

Baca Juga

Selain peresmian pengoperasian instalasi pengolahan air bersih (water treatment plant/WTP), ia juga meresmikan 186 sambungan rumah yang telah terpasang di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku. Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara telah membangun instalasi pengolahan air bersih di empat kecamatan, serta memperbaiki dan menambah jalur pipa distribusi air bersih di daerah itu.

Abdul mengatakan air bersih yang layak dikonsumsi dan langsung bisa diminum tersebut menjadi kebutuhan dasar masyarakat yang wajib disediakan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. "Pada saat kementerian datang membahas pemindahan ibu kota negara, mewajibkan air bersih yang didistribusikan kepada warga bisa langsung diminum," katanya.

Dia menyatakan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara siap mengimplementasikan permintaan kementerian dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di ibu kota negara baru. Abdul yakin dalam tiga tahun ke depan air bersih yang didistribusikan kepada penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara akan bisa langsung diminum.

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara Abdul Rasyid menyatakan, ke depan setiap kecamatan ada unit WTP dengan kapasitas 200 liter per detik untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat.

Ia menambahkan, saat ini ada lima unit penyulingan air bersih atau WTP. Instalasi WTP paling besar berada di Kelurahan Lawe-Lawe dengan kapasitas 135 liter per detik. Lima tahun ke depan air bersih dari keran bisa langsung diminum.

"Untuk saat ini WTP di Kelurahan Maridan dengan kapasitas 10 liter per detik baru melayani 186 sambungan rumah, tapi akan memasang sambungan baru lagi sekitar 700 sambungan rumah di 25 RT (rukun tetangga) di wilayah Kelurahan Maridan," ujar Abdul.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement