Sabtu 22 Mar 2025 22:11 WIB

Pramono: Persaingan di Jakarta tidak Mudah

Pramono tidak akan menggelar operasi yustisi buat pendatang baru ke Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di GOR Otista, Jakarta Timur, Rabu (5/3/2025).
Foto: BPBD DKI
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di GOR Otista, Jakarta Timur, Rabu (5/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebutkan bahwa pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Jakarta usai Lebaran 2025 harus mempersiapkan diri karena persaingan di Jakarta tidak mudah.

"Silakan kemudian mencari nafkah pekerjaan di Jakarta. Kita buka lebar tetapi persaingan di Jakarta juga tidak mudah," kata Pramono di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat, Sabtu.

Baca Juga

Pramono mengatakan, Jakarta terbuka bagi siapapun yang ingin tinggal dan mencari kehidupan baru di Jakarta. Namun yang terpenting, kata Pram, warga tersebut harus menyiapkan kemampuan dan mengurus KTP ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

"Dia harus ber-KTP dan mau secara administrasi nanti bekerjasama dengan Dukcapil untuk menjadi warga Jakarta. Kalau memang belum siap, yang pertama ya diurus, kalau belum siap ya dipersiapkan terlebih dahulu," ujar Pramono.

Pramono menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan operasi yustisi yang merupakan serangkaian tindakan hukum oleh pemerintah daerah dalam rangka pemeliharaan ketertiban umum usai mudik Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.

"Saya tidak akan melakukan operasi yustisi yang pernah dilakukan Pemda Jakarta dulu. Saya lebih pendekatannya secara manusiawi. Sehingga tidak ada cara-cara yang menurut saya ya tidak manusiawi seperti yang dulu," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement