Jumat 04 Oct 2019 14:13 WIB

Pelajar dan Mahasiswa Bersihkan Coretan Bekas Demo

Mahasiswa dan pelajar bersama-sama untuk membuat kegiatan mengecat bareng pascademo

Rep: Adam Maulana Sarja/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah pelajar mengecat tembok yang menjadi sasaran vandalisme saat kericuhan terjadi dalam unjuk rasa di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (4/10/2019).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah pelajar mengecat tembok yang menjadi sasaran vandalisme saat kericuhan terjadi dalam unjuk rasa di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (4/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa dan pelajar melakukan aksi membersihkan coretan bekas demonstrasi pekan lalu. Mereka melakukan pengecatan bersama di wilayah sekitar Stadion Gelora Bung Karno(GBK).

Pantauan Republika, seluruh pelajar dan mahasiswa tersebut, mulai kumpul pukul 08.00 WIB membawa ember cat dengan warna abu, putih, hitam. Mereka semua mulai melakukan pengecatan di kawasan Pintu Satu GBK, dilanjutkan hingga Kemenpora dan berakhir di kolong fly over TVRI. Aksi tersebut bertajuk “NgecatTembokYuk!”.

Inisiator dari kegiatan tersebut Arif Rosyid mengatakan, aksi tersebut dilakukan berawal dari keresahan melihat coretan di tembok dan jalan di sekitar lokasi demonstrasi sehingga menghilangkan nilai estetika Ibu Kota.

“Setelah aksi demo kemarin kami melihat banyak coret-coretan dinding, maka dari itu kami dari aktivis milenial dan Aktivi(Z) bergotong royong bersama-sama untuk membuat kegiatan ngecat bareng pascademo, agar terlihat lebih rapih,” ujarnya Arif saat di temui di Kawasan GBK, Jum'at (4/10).

Dengan adanya kegiatan itu, Arief Rosyid mengapresiasi budaya demokrasi pelajar. “Kami dari aktivis milenial dan kawan-kawan pelajar dari SMA dan SMK sederajat yang tergabung dalam Aktivi(Z) pertama-tama mengapresiasi bahwa budaya demokrasi anak- anak muda tetap subur dan berkembang, baik aktivis yang turun ke jalan maupun yang meramaikan dunia maya," ujar Arief.

Kegiatan dengan #PelajarBergerak sudah dimulai sejak tanggal 30 September 2019. Dengan konsep aksi damai, pelajar dalam hal itu, menyuarakan aspirasi sebagai tanda pelajar yang mencintai perdamaian.

Aksi tersebut juga menjadi upaya konsisten pelajar dalam menyuarakan praktik demokrasi pelajar di Indonesia dengan segmentasi yang lebih luas, dengan turut mengajak mahasiswa dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh beberapa komunitas dan organisasi, yakni Aktivis Milenial, Forum OSIS Nusantara, Forum OSIS DKI Jakarta, SouthJKTStudent dan Pesta Pilih Jurusan (PPJ) Jakarta.

President of SouthJKTStudent, Khofifah Aqsha menyatakan bahwa mahasiswa dan pelajar memiliki hak yang sama, hak bersuara terutama. “Karena sejatinya pelajar memiliki hak untuk terus bersuara, suara kami juga suara demokrasi," ujar Khofifah.

President of FOSDKI, Alvinaldy Fitrah, mengatakan hal yang sama, pelajar tidak salah sekarang banyak yang peduli terhadap dunia politik. “Pelajar tidak dapat disalahkan, yang perlu dilakukan adalah bersama menyiapkan wadah untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi dan keresahannya dalam melihat isu-isu politik di Indonesia sesuai dengan ranahnya sebagai pelajar.” Ujar pelajar kelas tiga SMA ini.

Aktivis Milenial(Z) adalah Gerakan pelajar, mahasiswa dan pemuda yang dirintis secara kolektif, mengkolaborasikan dua generasi yang berbeda: Gen Z dan Generasi Milenial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement