Jumat 04 Oct 2019 13:22 WIB

Jadi Ketua MPR, Bamsoet Sebut Persaingan Ketum Golkar Usai

Golkar membantah ada bagi-bagi kekuasaan antara Bamsoet dan Airlangga.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) saat menghadiri pelantikan pimpinan MPR periode 2019-2024 di ruang rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) saat menghadiri pelantikan pimpinan MPR periode 2019-2024 di ruang rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR terpilih Bambang Soesatyo menyatakan tidak ada lagi persaingan untuk memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar. Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menyatakan, persaingan itu sudah usai.

"Saya ingin mengatakan bahwa tidak ada lagi persaingan, kita sudah selesai," kata Bambang setelah dilantik sebagai ketua MPR RI di Kompleks Parlemen RI, Kamis (3/10) tengah malam.

Baca Juga

Bamsoet yang selama ini bersaing dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyatakan akan mendinginkan diri, seiring dengan tensi politik yang memanas.

Saat ditanya lebih detail peluang Bamsoet untuk maju dalam kontestasi ketua Umum Golkar dalam musyawarah nasional (munas) pada Desember mendatang, Bamsoet pun menolak menjawab perinci.

"Saya memutuskan untuk cooling down ketika melihat tensi politik yang semakin memanas, kami kesampingkan konotasi dan menurunkan konsolidasi. Lain-lain biarlah saya, ketua umum dan Tuhan yang tahu apa yang sudah kita buat komitmen," kata Eks Ketua DPR RI itu.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga enggan berkomentar soal kontestasi. Ia hanya mengatakan, dipilihnya Bamsoet sebagai ketua MPR menunjukkan soliditas partai berlambang beringin itu.

"Jadi, sudah jelas Golkar membuktikan soliditas dengan soliditas kebersamaan Partai Golkar mengutamakan kepentingan nasional di atas segala-galanya," kata Airlangga.

Sebelumnya, Golkar sempat membantah adanya upaya bagi-bagi kursi antara Bamsoet dengan Airlangga yang juga bakal maju sebagai ketua umum Golkar. Namun, Golkar juga mengakui adanya sebuah kesepakatan terkait penunjukkan Bamsoet sebagai pimpinan MPR itu.

"Tidak, ini bukan bagian dari bagi-bagi kursi, tapi kita telah melakukan pengkajian yang mendalam, menjaga soliditas partai dan juga menjaga konsolidasi partai agar tetap berjalan sebaik-baiknya," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Selasa (1/10) lalu.

Bamsoet sebelumnya merupakan pesaing utama Airlangga dalam memperebutkan kursi Golkar 1. Perseteruan di antara keduanya bahkan sampai dirasakan hingga ke daerah. 

Berdasarkan rapat DPP Golkar, Bambang Soesatyo dipilih sebagai calon Ketua MPR RI dari Golkar. Selain Bamsoet, Aziz Syamsuddin juga dipilih Golkar untuk menjadi Wakil Ketua DPR RI. Golkar menyebut, dua posisi tersebut tepat diberikan pada dua orang kader Golkar itu.

Terkait kontestasi ketua umum Golkar, Ace menegaskan bahwa ketua umum Golkar akan dipilih melalui munas yang memiliki mekanisme sendiri. Namun, Ace mengakui, Golkar saat ini memerlukan 'kesepahaman dan kesepakatan' untuk menjaga soliditas Partai Golkar.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement