REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Sebanyak 50 perantau Minang di Wamena, Papua, akhirnya mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman, Kamis (3/10) malam, sekitar pukul 20.40 WIB. Kedatangan para perantau tersebut tampak ditunggu oleh sejumlah keluarga serta kerabat di pintu kedatangan domestik.
"Saya menunggu bapak, ibu, dan adik yang datang malam ini," kata Kesy Triwahyuni (22), salah seorang anggota keluarga yang menunggu kerabatnhya.
Orang tua laki-lakinya adalah Jafri (60), ibu Emriani (52), dan adiknya Luki Hakim (14). Sekitar pukul 20.40 WIB akhirnya yang ditunggu datang bersama para rombongan. "Saya sudah di Papua sejak tahun 2000, dan terakhir pulang sekitar lima tahun lalu," kata Jafri.
Ia memilih pulang ke kampung halaman di Bayang, Pesisir Selatan Sumbar, untuk mengamankan diri sementara waktu. "Di kampung dulu sampai situasi aman, kalau rencana balik lagi ke Wamena ada," katanya.
Suasana haru tampak saat menyambut kedatangan para perantau yang terbang dari Jakarta. Mereka sebagian besar berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan.
Kedatangan para perantau itu juga disambut langsung oleh Kepala Biro Bintal dan Kesra Sumbar Syaifullah. Pemerintahan provinsi juga menyediakan kendaraan bagi perantau untuk pulang dari bandara menuju Pesisir Selatan. Pada pukul 22.15 WIB rombongan sudah bertolak menggunakan kendaraan meninggalkan BIM.